DEADE [END]

40. 1001 Wajah

Happy reading!!!

Sorry typo

Janlup spam votment!!!

***

Musuh itu,ga selamanya jahat. Terkadang orang yang lo anggap baik,itu musuh terbesar lo

ADEA ANDROMEDA

***

"Dea"

Bukannya menjawab,Dea dengan cepat memutar lengan tangan orang yang menyentuh bahunya dengan lancang. Namun,dengan sigap,sang empu langsung menghindari serangan dadakan itu.

"Durhaka lo,sama suami sendiri ngajak war," ujar Satya menakut-nakuti.

Dea menyipitkan matanya kearah Satya, "Jangan salahin gue kalau tangan lo,gue patahin!"

"Buat lo," Ade memberikan sesuatu yang ia cari satu mall guling-guling.

Dea membuka kotak berwarna hitam pemberian Ade. "Gelang?" Ade mengangguk,mengambil gelang itu dan memakainya di pergelangan tangan kiri Dea.

"Cantik kaya bunda dari anak-anak kaka nanti," bisiknya tidak ada yang tau kecuali mereka berdua dan Tuhan.

"Makasihh," ucap Dea diangguki Ade. Ia mengecup singkat rahang Dea.

[Gelang yang dikasih,ga bagus-bagus amat tapi,Dea suka]

"Ekhem! Yang tadi jangan lupa bang!" Toge berdehem keras untuk mengingatkan tentang dare yang diberikan Satya tadi.

"Oh iya!! Gue hampir aja lupa." Satya mengeluarkan dasi dari tas selempangnya.

"Siniin tangan lo berdua!" pinta Satya terburu-buru.

Ade yang tak tau apa-apa langsung menyodorkan tangannya,Dea dengan ragu melakukan hal yang sama.

"Lama!" Satya refleks menarik tangan Dea karena lama! Namun,dengan cepat Ade memukulnya.

"Habis ini,lo bakal berterimakasih sama gue!" lirihnya terus mengikatkan dasi di kedua tangan pasutri muda didepannya.

"Bang sat! Kenapa lo iket kenceng banget,pea!" protes Dea.

"Biar lo,ga bisa lepasin dengan satu tangan,paham? Ikatan ini bakal dilepas nanti dirumah." Dea menjatuhkan rahangnya kesal.

"Terus gue makannya? Minum? Ke kamar mandi? Naik mobil? Mau nyiksa gue!?"