44. Keponakan untuk Delandaz

1K 65 4
                                    

Spam votment valid!!!!

"Jangan-jangan Dea...."

"Bunda..." lirik Dea saat tau apa isi pikiran mertuanya.

Dea kembali memuntahkan semua isi perutnya,Ade memijat pelan tengkuk Dea. Wajah pucat pasi yang kini Dea tatap melalui cermin toilet. Ia membasuh wajahnya pelan agar tampak lebih segar.

"Udah enakan?" Dea mengangguk lemas,detik berikutnya pandangannya mulai memburam dan menghitam,Dea terjatuh di pelukan Ade dengan mata tertutup.

"Mas siapin mobil!! Cepet!!" teriak Kirana cemas.

Ade mengendong Dea ala bridal style menuju mobil yang sudah disiapkan.

"Satset dong maszehh!!"

Sultan langsung menancap gas saat pintu tertutup sempurna. Pandangan Ade tak pernah lepas dari Dea yang ada dipangkuannya dengan mata tertutup. Sultan sang mantan pembalap liar kini menampakkan jati dirinya.

"Mas! Pelan-pelan dong!"

"Ini jalanan! Bukan sirkuit!" pekik Kirana yang sudah lama tidak kebut-kebutan bersama suami berandalan nya itu.

"Santai sayang,rileks aja. Bentar lagi sampe," ujar Sultan santai terus menginjak gas tanpa pikir keselamatan yang lain. Egois dikit gapapa kali ya.

Benar kata Sultan,setelah beberapa menit ia mengatakan itu langsung sampai tujuan dengan aman dan selamat. Walau dijalan nantang maut.

Dea dilarikan ke ruang IGD dengan cepat. Ade mondar-mandir membuat Sultan resah karena suara ketukan sepatu unlimited milik Ade yang Sultan anggap terlalu keras.

"Sepatu lo berisik sekali lagi,gue buang!" ancam Sultan pada sepatu Ade yang berisik nya nauzubillah.

"Yang milih kan ayah,berarti salah ayah dong kalo berisik," balas Ade acuh.

Sultan merolling bola matanya malas,orang kaya kok kaya orang susah,perkara sepatu aja repot. "Copot terus buang,beli yang baru kan bisa!"

"Sepatu unlimited itu!" pekik Kirana saat Sultan berniat untuk membuang sepatu Ade.

"Beli 10ribu dapet 3 di PTA banyak!" Sultan memberikan uang 10ribu pada Ade. Buat apa? Pikir Ade.

"Sepatu apaan 10ribu dapet 3,talinya aja ga mungkin dapet," balas Ade tetap menerima uang terserah. Lumayan cilik kang Udin dapet 20.

"Kalian kalo ketemu bisa akur ga si?! Ribut terus!"

"Ayah yang mulai!" tuding Ade.

"Tuh kan by,dia nuduh aku..." ujar Sultan manja pada Kirana membuat Ade ingin muntah.

Kirana mengelus rambut Sultan pelan, "Yang tua ngalah."

"Emang gue tua? Perasaan masih 15tahun deh," gumamnya sambil bercermin di kamera ponselnya.

"Ih! Jijay banget 15tahun udah keriputan," cerca Ade.

"Gini-gini gue rawat,pake skincare rutin!"

"Pake skincare kok ga berubah." Tuh kan debat lagi anak sama bapak.

DEADE [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora