kembali

247 17 7
                                    

KOK GUE GA DICARIIN SIH👹👹

hippi riding





Kaki beringi dengan rasa panik serta harum penawar sakit menusuk panca indera. Alexander yang baru saja melihat ponselnya dikarenakan harus merombak ulang program kerja perusahaan Barra serta Gia yang juga baru membuka ponsel karena seharian ini ia mengurusi surat warisan keluarganya.




"Tania?? Bagaimana Barra??" Alex bertanya, Tania pun berdiri.

"Sampe sekarang masih belum sadar om. Aku juga ngga tau gimana detailnya, dokter bilang mau bicara sama orang tua Barra"

Gabriel, Darren, Altaf dan Kavindra masih duduk memandangi wajah Alex yang terlihat khawatir.

Alex melihat ke arah dalam, kaca-nya transparan jadi mereka bisa melihat Alisha sedang berbicara sendiri dengan Barra yang masih memejamkan matanya. Alex menatap Tania, bertanya kenapa perempuan itu bisa masuk ke dalam kamar Barra.

"Dari awal Barra masuk, nama Alisha yang dipanggil om. Jadi kata dokter ngga ada salahnya buat mereka ngobrol"

Alex hanya diam. Ia mengajak Gia untuk bertemu dengan dokter supaya tau apa dampak dari kecelakaan itu. Tania kembali duduk.

Hampir satu jam, Alisha belum keluar juga. Mereka semua paham mungkin kesempatan ini sangat dimanfaatkan oleh Alisha karena keduanya tidak pernah berbicara dengan tenang, pasti salah satu ada yang emosional akibat masa lalu.

"Baru balik lo?" Tanya Darren.

Kavin mengangguk. "Dua Minggu lagi gue ke Paris"

"Sibuk amat" cibirnya.






🌼🌼🌼

Alisha kembali menatap lamat Barra. Entah sudah  berapa kali air matanya turun. Entahlah ia sedih saja melihat Barra seperti ini, lebih baik pria itu ketus dan mengomelinya setiap hari daripada harus terbaring lemah dengan bantuan alat medis seperti ini.

"Gue penasaran sama kehidupan lo sekarang Bar. Apalagi pas lo ke Berlin, gue penasaran banget apa aja yang lo lakuin sampe bertahun-tahun betah di negeri orang"

"Tapi apa bener kata Maudy kalo lo ke Berlin karena mau kabur?" Tanya Alisha. "Tau ngga sih elama ini gue selalu mikir lo tuh jahat. Apalagi pas gue selalu disuruh ini itu, lo jahat banget sumpah. Tapi abis itu gue mikir lagi pasti lo punya alesan kenapa kayak gitu ke gue, eh sampe sekarang gue belum nemu alesannya"

"Ngga penting sih apapun alesannya. Gue udah maafin semuanya kok, bokap lo juga. Sebenernya lebih ke yaudah aja, semua bakal dibales sama Tuhan kan?" Tak lama Alisha terkekeh. "Sekarang hidup berat banget ya Bar"


"Dulu kita cuman sekolah, pacaran, beli ice cream, berantem, udah. Gitu terus dari hari ke hari, tapi sekarang? Kayaknya ngeluangin waktu buat beli ice cream aja ngga bisa. Apalagi elo ya, gue mau tau deh sebanyak apa isi pikiran lo sekarang"

"Udah segini dulu ah ngomongnya, gue cape ngomong sendirian. Cepet sadar ya, semua orang nunggu lo, termasuk gue" Alisha menaruh tangan Barra di kasur itu kembali dan mengelusnya pelan.

Ia mengusap air mata yang masih tersisa dan keluar. Terkejut saat menutup pintu ada Alex, Gia dan Shaqila.

"Alisha" Gia menghampirinya. Diluar dugaan, perempuan itu memeluk Alisha erat. Padahal waktu dulu, hanya beberapa kali Alisha bertemu dengan Gia.

"Kamu apa kabar?"

Alisha tersenyum. "Baik Tante..." Sejujurnya Alisha agak bingung karena dengan Gia, ia tidak sedekat itu.

About Barra 2 [TAMAT]On viuen les histories. Descobreix ara