disalahkan, lagi

251 22 1
                                    

beneran update kan.....

happy reading dan selamat malam mingguuu!

yang ngga punya ayang, baca About Barra aja😻

Alexander dengan jas yang masih melekat masuk ke dalam Pelita memenuhi panggilan Pak Hendra, wali kelas Barra. Kedatangan Alexander jelas membuat beberapa murid berbisik, mereka sudah tau laporan apa yang akan diterima Alexander hari ini.

Pak Tawi menyambut baik Alexander dan langsung membawanya ke ruang kepala sekolah. Sudah disediakan minuman untuknya.

"Ada apa, pak?" Tanya Alex.

Pak Hendra mulai membuka mulut karena tau Alexander bukan tipe orang yang mau berbasa-basi lama. Wali kelas itu menceritakan dari mulai mendengar Barra bertengkar.

"Untuk alasannya masih belum diketahui pak, tadi pas ditanya, Barra masih diem"

Alexander mengangguk. "Biar jadi urusan saya aja. Udah informasinya?"

"Sudah pak,"

Alexander berdiri dan merapihkan jasnya. Bersalaman dengan guru-guru yang ada dan melangkah keluar. Ia mengeluarkan ponselnya. Pria itu berjalan dengan cepat sambil menggelengkan kepala.

🌼🌼🌼

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

🌼🌼🌼

Alisha menarik nafas dan menghembuskannya begitu sampai di depan ruang BK. Ia mengetuk pintu dan membukanya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam. Sini, Al. Duduk" suara Bu Auli menyambut. "Tutup pintunya ya,"

Alisha semakin menelan ludahnya. Ia yakin kalo yang disini Bu Auli, sudah dapat dipastikan ini bukan masalah buku Bu Vio.

"Loh tangan kamu kenapa?" Tanya Bu Auli melihat perban di tangan Alisha.

"Tadi jatuh Bu, pas mau fotocopy"


Bu Auli mengangguk. "Kamu udah tau lah ya pacar kamu berantem. Kamu udah tau alasannya juga kan?"

Belum juga Alisha menjawab, Bu Auli sudah bersuara kembali. "Saya ngerti banget kalian pacaran, ya gapapa juga. Tapi ini pertama kalinya Barra berantem dan posisinya pas pacaran sama kamu, dulu sebelum pacaran sama kamu dia mana pernah berantem coba?"

"Ibu mau bilangin aja nih ke kamu, maaf banget kalo nyakitin perasaan kamu ya. Mending kamu udahan aja sama dia, Al. Kamunya juga emang ngga cape? Kamu sekarang di olok-olok temen-temen kamu loh, dan saya juga ngerasain. Barra semenjak pacaran agak berubah, dari mulai telat, sekarang berantem, besok mau apalagi coba?"

Alisha masih tak bergeming. Ia meremas roknya kuat sambil menunduk.

"Ibu realistis aja. Apalagi Barra orang yang sangat berpengaruh disini, selain pintar, papahnya juga penyumbang donasi untuk sekolah kita. Guru yang lain juga udah pada ngomongin kamu di kantor, makannya ibu panggil kamu kesini. Kamunya sendiri emang gimana sih nanggepinnya? Kamu udah biasa di jelek-jelekin gitu?"

About Barra 2 [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora