'sha'

380 30 0
                                    

AKHIRNYA SETELAH SATU MINGGU BISA UPDATE LAGI AHSHSH😭

happy reading!!


"Waktunya lima menit lagi ya" kata guru fisika yang kebetulan sedang mengadakannya ulangan harian di kelas Barra.

Darren yang baru menjawab beberapa soal itu, menuliskan satu kertas dan diberikan pada Barra. Ngga bisa Darren kalo soal fisika, langsung angkat tangan.

Barra mengembalikan kertas yang Darren minta, ia memeriksa kembali jawabannya lalu maju sebagai orang pertama yang selesai. Tapi ini termasuk lama sih, biasanya Barra bisa nyelesain dalam waktu tiga puluh menit, hari ini bertambah lima menit.

"Bar, nanti kalo yang lain udah keluar kamu bantuin ibu bawa ya" pinta guru fisika.

"Oh saya Bu? Oke Bu" kata Barra mengiyakan lalu keluar dari kelasnya. Ia menatap ke atas, tepat sekali dengan kelas Alisha yang tertutup rapat.

"Woii. Udah keluar aja tumben" tegur Tania.

Barra menoleh. "Ulangan. Lo udah?"

Tania mengangguk. "90 gue. Kayaknya salah di essay sih"

"Ada catetan ngga?"

"Di kelas. Lo mau ke kantin atau sama Alisha?"

"Kantin. Tunggu itu si Biel sama Darren belum kelar"

Tania mengangguk. Ia duduk di depan kelas diikuti dengan Barra. Kadang ada murid yang berbisik-bisik kalo Tania gatel sama cowo orang, atau kadang Tania suka dikatain jadi perebut. Tapi Tania ngga pernah mempermasalahkan soal itu.

Karena bagi gadis berkacamata ini, jika tidak benar buat apa harus melawan? Mereka juga hanya menyimpulkan apa yang mereka lihat saja. Padahal jelas-jelas Tania udah pacaran sama Kevin tapi masih aja orang kayak gini heran deh.

"Ikut ntar, Tan ke RS. Bunda kangen elo" ajak Barra.

"Boleh deh udah lama juga. Tapi balik dulu ya, buku gue banyak njir"

Barra mengangguk. "Lo gimana sama Kevin?"

"Maksudnya? Gimana apanya?" Tania bertanya balik.

"Ya hubungan lo"

Tania mengangguk. "Baik-baik aja. Gue juga baru beberapa minggu njir sama dia. Lo sendiri sama Alisha gimana?"

"Yang lo liat kayak gimana" Barra meminta pendapat.

Tania bergumam sebentar. "Hmm, she's changes you right?"

"Not really"

"But she's make me feel alive" lanjut Barra.

Tania tersenyum mendengarnya. "Pernah nyangka ngga sih lo bakal sama dia kayak gini, Bar?"

Barra menggeleng. "Tapi gue bersyukur punya dia, elo, Darren, Biel"

"Semoga langgeng sampai maut"

Barra rasa terlalu jauh jika Tania  berbicara seperti tadi, cuman kan takdir ngga ada yang tau.

Kita ngga bisa minta juga kan? Sebagai manusia, tugasnya cuman menerima dan jalanin.

"Dia pernah ngambek sama elo?" Tanya Tania kepo.

Barra menggeleng. "Sejauh ini ngambek yang biasa aja"

Tania terkekeh. "Handal banget ya ngeladenin Alisha,"

"Lo sendiri sama Kevin udah marahan?" Tanya Barra mebatap Tania.

Tania mengangguk. "Biasalah permasalahan kecil,"

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now