reuni

230 22 5
                                    

double update, thanks me later yup


Hari ini reuni itu diselenggarakan. Reuni temu kangen antar angkatan. Biasanya rutin diadakan per-sepuluh tahun sekali. Tapi jika ada satu orang yang bisa menggerakkan atau membuat acaranya jalan, bisa saja.

Pelita kini juga telah berubah. Banyak sekali kemajuan yang diperoleh dan dicapai oleh sekolah itu serta murid-muridnya. Ada yang lebih pintar dari Barra sedang bersekolah disana. Pelita juga sudah membuka cabangnya di kota-kota besar lain membuat namanya semakin dikenal oleh kebanyakan orang.

Barra hari ini pergi ke kantor dulu sampai jam dua siang. Kebetulan hotel tempat diadakannya reuni agak jauh dari rumahnya jadi ia sudah berangkat pukul setengah empat sore nanti bersama teman-temannya.

"Gimana? Ada keluhan apa?" Tanya Barra pada Manfredo. Menurutnya, Fredo harus lebih diperhatikan di sini.

"Saya dapet email soal pembatalan tenant restoran waktu itu Bar"

Barra mendekat, melihat laptop Fredo. "Baru dibatalin?"

Fredo mengangguk. "Padahal acaranya sebentar lagi. Sepertinya kalau dibatalin gini aja kita bisa rugi. Kecuali, kita dapet tenant lain yang mau"

"Tapi restoran itu udah fix. Saya akan hubungi" kata Barra. "Kamu bisa pake lo-gue kalo kita lagi berdua aja"

"Oke gue,"

"Bukan gitu caranya, Fredo" ujar Barra sambil menunggu teleponnya diangkat.

Fredo melihat Barra yang sedang bernegosiasi kepada pihak tenant untuk peresmian kantor ini. Ia melihat ke jendela, jalanan Jakarta menjadi pemandangannya setiap hari.

"Gabisa, mereka juga lagi krisis" nada bicaranya sedikit kecewa. Masalahnya tenant itu sangat menguntungkan perusahaan Barra, juga menambah sedikitnya uang perusahaan.

Dan mencari tenant yang benar-benar niat, enak, bagus juga tidak mudah. Sedangkan acara peresmian kantornya tinggal dua hari lagi.

"Pasang iklan sekarang, kita buka dari harga seperti kemarin"

"Saya yang buat iklannya pak?" Tanya Fredo. "Maksudnya Bar"


"Iya. Kamu kan jago membuat kata-kata"

"Oke Bar"

Barra pamit keluar dari ruangan Fredo. Ia harus menemukan Gabriel dibawah. Rencananya, Barra akan menjadikan Gabriel kepala gudang disini. Karena katanya Biel tidak mau terus-terusan menumpang perusahaan papah Ferra.

Mereka berdua masuk ke ruangan Barra ditemani secangkir teh untuk Biel dan cappucino untuk Barra.

Barra memberikan beberapa lembar kertas, itu tentang informasi apa yang akan dikerjakan nantinya jika Biel mau jadi kepala gudang disini.

"Gue omongin dulu sama Ferra ya. Tapi kemarin gue udah bilang mau pindah kantor, dia bilang boleh sih" jawab Biel setelah membaca singkat kertas itu.

Barra mengangguk. "Lo tau ngga tenant yang makanannya enak? Minuman juga gapapa sih,"

"Buat?"

"Peresmian kantor. Salah satu resto batalin gitu aja. Gue pengen nyari lagi"

"Gue kurang tau juga soal makanan sih. Coba Tania, dia sama pacarnya kulineran mulu"

Iya Tania sudah memiliki pacar. Nanti juga kalian akan tau siapa dan wajahnya.



"Bar kalo cake gimana?" Tanya Biel, teringat seseorang.

"Bisa aja"


"Kenapa ngga minta Darren?"

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now