lagi jenuh katanya

230 21 8
                                    

BARU BALIK TERAWEH

btw tandai dong kalo ada yang typo....makasih ya🙏🏻

oh iya

ily 3000 buat @stilbray_😻💐🥰😍💐😻💐😻💐

HAPPY READING, GUE SAYANG KALIAN SEMUA KOK CUMAN STILBRAY LUCU BGT LOCHH


***

“Kita gapernah tau apa yang kita bakal rasain kedepannya”

-Maudy Lizzie

***

Pembelajaran dilakukan seperti biasa. Dimana sekarang adalah hari pertama diadakan pendalaman materi untuk kelas dua belas. Hari ini juga perdana rapat kedua untuk acara akhir tahun, Alisha dan Maudy ikut menjadi panitia perwakilan kelas bersama perwakilan dan anggota OSIS lainnya.

Pelita memang membiasakan anak muridnya untuk lebih awal berkenalan dengan soal-soal UTBK atau sekedar latihan meskipun hanya satu sampai tiga soal. Pengalaman materi ini jelas dipungut biaya, sekolah swasta memang memakan sangat memakan uang orang tua.

Belum lagi buku yang harus dibeli. Padahal buku pelajaran saja, tapi tetap mereka harus mengeluarkan uang. Ya beginilah hidup di SMA swasta. Alisha juga ngga pernah kepikiran si buat masuk ke Pelita. Kalau Maudy emang dari awal maunya di Pelita, entah apa alasannya. Padahal Maudy bisa masuk negeri, jelas. Gadis itu pintar.


"Al, kemarin si Ferra ke kelas tau," bisik Maudy.

Alisha menoleh. "Kelas kita?"

Maudy mengangguk. "Nyamperin tunangannya"


"Lo kok kayak kepanasan?" Ledek Alisha diiringi tawa.

"Mana ada. Gue ngasih tau doang" balas Maudy ketus.

"Tapi emang mereka kayaknya udah deket deh, Dy. Orang Barra pernah bilang, mereka jalan berdua ke mall" bisik Alisha melanjutkan gosipnya di tengah-tengah pembelajaran.

"Ya bagus sih. Tapi lo kadang mikir gini ngga sih, Lo bisa nikah sama orang yang emang cinta sama lo"

"Hah maksudnya?" Alisha bertanya dengan alisnya yang mengerut.

"Gini, lo lebih pilih si cowok yang cinta sama elo, atau elo yang cinta sama si cowok sedangkan si cowok ini engga" Maudy memperjelas tapi tidak menatap Alisha.

"Ya mendingan si cowok yang cinta sama gue lah,"

"Yakan" ucap Maudy. "Ini kan awalnya Ferra yang suka sama Biel. Bukan gimana-gimana si, takut ngga sih lo kalo di posisi Ferra?"

Alisha mengangguk. "Lagian ya, kenapa Ferra mau sama Biel?  Mereka ngobrol aja gapernah deh,"

Maudy nengok. "Itu cara kerjanya cinta"

"Bisa gitu kah?"

Maudy mengangguk. "Lo gapernah bisa nentuin perasaan lo kedepannya, Al. Mungkin kalo sekarang lo bisa jamin, tapi gaada yang tau"

"Eh kok lo ngomong gitu sih? Seakan-akan gue bakal ngekhianatin Barra aja" balas Alisha agak kesal.

"Ya hubungan gue aja dijadiin pelajaran. Lo liat gue bisa suka lagi sama Aldo kan? Padahal lo tau dulu gue udah ilfeel sama dia. Kita gapernah tau apa yang kita bakal rasain kedepannya" jelas Maudy. Perempuan itu banyak mengambil pelajaran dari kisah-kisahnya di umur 17 tahun ini.

"Lo kenapa akhir-akhir ini sering overthinking deh?" Tanya Maudy selang beberapa menit.

Alisha berhenti menulis. Menopang dagu dengan tangannya sambil melihat ke depan. Memikirkan jawaban apa yang akan keluar dari mulutnya. "Kenapa ya? Jujur gue ngga tau sih. Kayak tiba-tiba tuh gue kepikiran semuanya aja. Gue juga pernah mikir kalo kita ngga temenan lagi gimana ya, Dy?"

About Barra 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang