cuma sama Alisha

423 35 1
                                    

tandai kalo ada yg typo ya gess
happy reading

"Nih kamu harus coba ini sih, enak banget" kata Alisha mengambilkan Barra satu roti yang mamahnya buat.

Barra malah membuka mulutnya tanpa mengambil roti itu membuat Alisha mengerutkan keningnya.

"Suapin"

Kayaknya Barra cuma begini sama Alisha deh. Satu tahun temenan sama Tania aja dia ngga semanja ini sampai minta suapin segala.

Alisha terkekeh. "Nih aaaaa"

Barra menerima roti itu dan mengunyahnya. "Enakk"

"Yakan. Mamah yang buat, aku lagi belajar bikin roti-rotian gini"

"Itu juga mamah yang buat?" Tanya Barra menunjuk pasta carbonara.

Alisha mengangguk. "Katanya mau nyenengin yang udah beliin Berlin,"

"Makasihh" ucap Barra.

Alisha mengangguk. Ia menuangkan segelas soda pada gelas Barra dan dirinya. "Cheers?"

Barra mengetukan gelasnya dengan gelas Alisha.

"Berat aku naik tau"

"Berapa?"

"Dua kilo. Tadinya kan empat lima sekarang jadi empat tujuh"

"Gapapa. Berisi juga bagus" kata Barra.

"Yakin? Nanti kalo aku gendut jangan di ledekin ya?"

Barra mengangguk. "Enak kalo gendut kayak roti"

Alisha tertawa. Roti?

"Dua bulan kerasa cepet ya," ujar Barra.

Alisha mengangguk. "Udah mau masuk tiga bulan malah,"

"Tetep kayak gini ya, Al" pinta Barra serius.

Alisha menyenderkan kepalanya di bahu Barra dengan tangan kanan yang masih memegang minuman.

Barra mengeluarkan tangan kanannya yang Alisha kira pria itu tidak mau dipeluk. Tapi malah Barra merangkul Alisha mengeratkannya.

"Jangan galak-galak sama mamah," kata Alisha.

"Mungkin dia emang ngga berani ngebantah papah kamu. Namanya juga istri"

Barra memiringkan kepalanya menaruh di atas kepala Alisha sambil tangan yang mengelus pundak pacarnya ini.

"Bisa ngga ya?" Kata Barra ragu.

Alisha mendongak. Lalu mengangguk. "Bisaa. Pasti bisa"

Sebenarnya Barra mau menerima ibu sambungnya itu. Tapi di hatinya masih ada rasa yang menjanggal entah apa.

"Btw ngga ke bunda lagi?" Tanya Alisha mendongak lagi.

"Belum. Rencananya lusa. Mau ikut?"

Alisha menggeleng. "Kamu juga perlu kan waktu berdua sama bunda"

Barra mengendurkan pelukannya karena ponselnya yang berbunyi.

"Papah" ucap Barra.

Alisha melepaskan tangannya.

'Lagi beli makan'

'Udah baru selesai'

'Ya'

Barra menyimpan kembali ponselnya.

"Papah kamu tuh sayang banget tau sama kamu. Lewat perhatian kecil gitu, di telpon. Walaupun kadang nanya soal akademik mulu" Alisha memberikan pendapat.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now