dua minggu pertama

256 20 0
                                    

HAPPY READING ALLLLLLL



Dua minggu berlalu. Sekarang adalah dua hari sebelum hari terakhir di penghujung bulan. Hujan mulai mengguyur ibu kota hampir setiap hari membuat jalanan macet karena kendaraan pribadi yang mendominasi. Dua Minggu juga Alisha dan Barra berpacaran atau bisa dibilang balikan setelah enam tahun dan di umur 24 tahun.

Kalian pikir mereka akan mengumbar hubungannya sewaktu dulu saat SMA? Dan membiarkan orang banyak tau? Oh jelas tidak. Ternyata belum semudah itu untuk mendapatkan keberanian, terutama Alisha. Perempuan itu meminta Barra untuk menjalankan hubungannya secara backstreet. Ya maupun sekarang atau dulu, Barra sama-sama orang berpengaruh.

Barra mengikuti apa kemauan gadis itu saja, Barra juga tau alasan Alisha memilih hubungan mereka yang tidak perlu diumbar dahulu. Dan kalau ditanya soal apakah rasanya kembali seperti saat SMA? Jelas tidak. Ada sebuah rasa yang tidak bisa diulang kembali bahkan ketika kamu merasakannya lagi suatu saat. Entah rasanya menjadi lebih besar atau malah sebaliknya. Namun Alisha akui, jantungnya masih tetap berdetak kencang jika Barra menatapnya lamat.

Back to reality. Hari ini meskipun sudah hampir cuti tahun baru, kantor Alisha malah mendapat projek besar yang cukup menguntungkan. Jadi baru bisa mengambil libur esok atau lusa sementara kantor-kantor lain sudah mulai libur.

"Gue mau ke kampung ngga jadi, suami dinas ke luar kota, di rumah juga makanan pada abis. Kenapa hidup gue gini amat ya?" Keluh mbak Aul, hampir setiap hari keluhan itu keluar karena ya memang tak heran, ia dipercayai untuk back up projek ini artinya tanggung jawabnya besar.

Alisha dan Amanda saling tatap, tidak tau harus berkomentar apa.

"Udah cuti kagak seberapa, ya Tuhan tolonglah hamba"

Alisha mengelus pundak mbak Aul dari samping. "Sabar ya mbak, emang kadang hidup nyebelin"

"Ini bukan kadang lagi, Al. Setiap hari hidup saya nyebelin"

Amanda mendekatkan kursinya dan mengelus punggung mbak Aul.

"Tapi emang lagi males-malesnya sih. Bayangin aja orang-orang pada liburan mau kemana nih tahun baru, lah kita masih aja di kantor" 

Alisha mengangguk setuju. Rencana jalan-jalan dengan keluarganya harus batal karena Alisha tetap bekerja.

"Mending kita pesen pizza dah buat menghibur diri" ajak mbak Aul. Sebenarnya itu kode.

"Iyaaa dehh aku yang beli mbakk" ucap Alisha mengambil ponselnya lalu memesan pizza sesuai kemauan mbak Aul tersayang, ia juga sempat membalas chat dari Barra.

Pria itu pun tak kalah sibuknya, apalagi Barra baru saja mendirikan kantor. Pasti sekarang banyak perusahaan lain yang mengajaknya bekerja sama dan Barra juga lagi gencar mencari investor. Di kantor Barra, ada Gabriel, Darren dan Fredo. Iya, Fredo pindah atas kemauannya sendiri. Sementara Shaqila tetap bekerja pada Alexander. Omong-omong soal Alex...

Pria tua itu belum juga minta maaf pada Alisha. Tetapi memang kemarin, ada panggilan masuk dari Alex. Hanya panggilan, pria itu tidak mengirim pesan. Alex juga belum minta maaf juga pada Barra jadi keduanya masih sangat amat canggung, bahkan Barra tidak mengajak papahnya itu mengobrol kecuali jika Alex membuka percakapan lebih dulu.

Pizza datang tepat jam pulang kerja. Mereka bertiga tetap di ruangannya sambil memakan pizza itu dan tentu saja curhat. Yang paling banyak berbicara adalah mbak Aul karena pengalamannya lebih banyak, Alisha dan Amanda juga senang mendengarkan cerita rumah tangganya baru berusia satu tahun.


"Kalian nih ya kalo cari suami jangan yang suka ditinggal-tinggal dah. Ngga enak asli"

"Kenapa tuh mbak kalo boleh tau?"

About Barra 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang