masih ada?

254 21 5
                                    

NIH UPDATE, MAKASIH UDAH NYARIIN💐

“Faktanya, Barra selalu jatuh hati sama lo Al”

****

Shaqila hari ini berangkat ke kantor untuk absen lalu mengurus beberapa pekerjaan. Tepat jam dua belas ia menuju rumah sakit Bina Mandiri untuk menjenguk Barra. Ia juga sudah memasak untuk dirinya makan disana dan untuk Barra jika pria itu sudah membuka matanya.

Langkahnya dari jauh berhenti, sekiranya seratus meter dari ruang inap Barra. Seorang perempuan yang sedang di bopong oleh Fredo itu dibawa entah kemana. Shaqila tidak bisa melihat jelas siapa perempuan yang pingsan itu, ia hanya berpikir orang lain.

Ternyata hari ini lumayan ramai. Bunda Barra juga ada disini. Shaqila menghampiri dan menyalami mereka semua. Shaqila juga bertanya bagaimana kondisi Barra, ternyata bukan jawaban yang Shaqila ingin dengar. Pria itu sedang ditangani lagi oleh dokter.

"Tante sama siapa kesini?" Tanya Shaqila.

"Sama kakak tirinya Barra. Barra sudah pernah cerita sebelumnya?"

Shaqila menggeleng pelan. "Nanti pulangnya aku anter aja Tante. Mobil aku kosong"

"Engga usah Qila. Kamu kan harus balik ke kantor nanti"

Shaqila diam. Ia duduk disamping Tania. Hanya diam sekitar lima belas menit. Lalu Fredo datang.

"Lah" kagetnya saat melihat Shaqila. "Sama siapa?"

"Lo sih ninggalin" balas Shaqila.

"Gimana?" Tania bertanya. Ia belum berkenalan dengan pria di depannya ini.

"Kurang darah putih, tired" jawab Fredo.

Tania mengangguk. Ia menghampiri bunda. "Kita jenguk Alisha dulu yuk Bun. Barra disini sama Tasya"

Zahra mengangguk. Tania izin sebentar untuk melihat kondisi Alisha.

"Ada Alisha?" Tanya Shaqila.

Fredo mengangguk. "Dari tadi she said"

Shaqila menghembuskan nafasnya. Fredo sadar itu, tapi ia juga bingung harus berbicara apa.

"Yang pingsan dia?"

Fredo mengangguk.

Bohong kalau Shaqila tidak cemburu pada gadis itu.

🌼🌼🌼

"Mungkin faktor kejang tadi karena tubuhnya merespon pak"

"Maksudnya dok?"

"Orang tidak sadarkan diri memang tidak bisa melihat. Tapi kebanyakan dari mereka bisa mendengar apa yang dibicarakan pak, terlebih orang itu adalah seseorang penting. Mungkin Barra merespon pembicaraannya dengan Alisha. Saran saya, cobalah bergantian masuk untuk sekedar berbicara terutama Alisha, sepertinya dia cukup berpengaruh untuk kesembuhan Barra" jelas dokter. "Saya juga mau memberitahu satu hal, jantung Barra mengalami gangguan kecil"

"Gangguan??"

"Kami belum bisa memastikan apa. Yang jelas sistem pompa darah di jantung Barra tidak bekerja secara optimal pak Alex"

"Apakah dari keluarga mungkin ada riwayat penyakit jantung?"

Alex dan Gia saling bertatapan.



Zahra.

"Ada pak" jawab Gia.

Dokter mengangguk. "Tapi ini hanya gangguan kecil. Jantungnya tetap bekerja namun waktu yang ditempuh lebih lama dibandingkan dengan jantung normal. Saya akan memberikan beberapa obat nantinya"

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now