Alisha mode PMS

205 17 6
                                    


SELAMAT PAGIII😻💘💐

HAPPY WEEKEND GAISSS, AKU UDAH LIBUR YEYY😻😻



Setelah salting dan ledek-ledekan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena sudah jam lima sore. Barra bilang nanti malam tidak jadi pergi, jadi mereka di sekolah sampai sekarang.

Alexander pasti tidak akan memperbolehkannya keluar jika sudah pulang telat begini.

"Bar, bentar dehh" ucap Alisha merasakan sesuatu yang tidak enak. "Aku ke toilet dulu yaa"

"Berani?"

"Berani lahh" ujar Alisha cepat. Barra hanya bisa melihat gadis itu yang berlari ke toilet.

Ia membuka ponselnya, belum ada chat dari papahnya. Terakhir hanya pesan Barra saja.






"Aduh mampus gue..." Ucap Alisha menepuk jidatnya. "Duh ngga ada orang lagi"

Perempuan itu mondar-mandir di kamar mandi sambil celingukan, bingung harus melakukan apa. Ya kalian cewek-cewek pasti tau Alisha kenapa. Iya, menstruasi.

Masalahnya ia tidak membawa satupun pembalut, karena jadwal Alisha harusnya tidak tanggal segini. Sekolah juga sudah sepi, keputusan terakhir ialah meminta tolong pada Barra.

"Tapi malu ngga sih..."

"Ah gapapa lah, chat aja" akhirnya perempuan itu nekat. Daripada saat di motor nanti malah nyeplak di motor Barra, lebih bahaya bukan?

 Daripada saat di motor nanti malah nyeplak di motor Barra, lebih bahaya bukan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Syukurlah. Alisha bernafas lega melihat jawaban Barra. Alisha pikir pria itu akan malu dan tidak mau membelikannya.

🌼🌼🌼

Di lain tempat Barra sedang dihadapkan pada benda yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Hanya sepintas saja, dan kini ia harus memilih satu diantara banyaknya pembalut disini.

Alisnya mengernyit melihat perbedaan apa yang ada di pembalut itu. Alisha juga tidak berpesan apa-apa mengenai merek dan ukurannya.

"Maaf mba, kalo buat menstruasi yang mana ya?"

Pegawai itu terkekeh. "Ini semua buat menstruasi kak"

"Ohh" ucap Barra. "Kalo buat hari pertama ukurannya apa?"

Pegawai itu mengambilkan satu pembalut, ada tulisan 35cm disana. "Ini kak, buat pacarnya atau mamahnya?"

"Pacar saya, makasih ya mba" jawab Barra segera pergi.

Kini ia ke tempat minuman. Meneliti dan mencari satu botol yang waktu itu Tania pernah minum saat menstruasi hari pertama. Tak perlu waktu lama, matanya yang tajam itu mampu menemukan kiranti.

Bersyukur saat itu Barra bertanya pada Tania tentang minuman apa yang gadis itu minum saat menstruasi. Soalnya Alisha juga kadang mengeluhkan sakit perutnya.

About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now