the only truth 2

258 25 10
                                    

HAPPY READING!!!







Beberapa pasang mata melihat ke Alisha. Sampai pelayan pun bertanya kenapa. Alisha memilih keluar, ia berdiri sambil menangis. Lagi-lagi soal hubungannya. Lagi-lagi ada yang tidak suka, kali ini orang tuanya sendiri.

Soal pertemuan itu, Alisha sama sekali tidak memberi tau siapapun. Ia bilang ke Maudy kalau pertemuannya lancar, Alisha diajak pergi ke mall supaya Maudy tidak banyak bertanya. Dan Alisha juga tidak mendengarkan apa yang Alexander minta. Ia tetap berhubungan dengan Barra sebagai sepasang kekasih.

Tentu saja hal itu memicu emosi Alexander. Sebab waktu itu Alex sudah menyarankan Barra untuk kuliah ke luar negeri, tapi alasan pria itu adalah Zahra dan Alisha. Alex kembali meminta bertemu dengan Alisha, tapi Alisha tak menanggapi.

Sampai suatu hari, Alisha sedang berjalan pulang habis membeli perlengkapan tugas, tangannya ditarik. Mulutnya pun ditutup sehingga ia tidak bisa berteriak. Ia dibawa ke suatu tempat, yang Alisha tak tau.

Di sana ada Alex. Alex menunggunya.


"Belagu sekali ya? Kamu takut ketemu saya?"

"Sudah berjalan dua Minggu. Tapi saya lihat tidak ada pergerakan apapun, kalian semakin dekat. Barra semakin sering ke rumah kamu" kata Alex. Selama ini ia selalu memantau kegiatan Alisha dan Barra.

"Mau ngga mau deh saya tunjukin nih" Alex mengeluarkan foto. Alisha melihatnya, itu adalah foto Zaidan. Zaidan dengan Alex sedang bersalaman.




"Zaidan Marteen. Kakak kamu bekerja sama dengan kantor saya. Bukan hal yang sulit membuat pekerjaan itu batal"

Alisha menatap Alex dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Sudah mau selesai kontraknya. Tapi kakak kamu banyak hutang dengan perusahaan lain, satu-satunya perusahaan yang bisa melunasi ya perusahaan saya. Gimana?"

"Om..." Lirih Alisha. "Aku udah bilang ke Barra gapapa kuliah di luar negeri, aku juga udah lumayan renggang sama Barra. Tapi aku ngga bisa om, aku gamau putus sama Barra"

"Kamu bilang gapapa emang ada efeknya ke Barra? Dia tetap mau di Jakarta karena kamu kan?" Jawab Alex. "Atau kita buat perjanjian saja"



"Dalam waktu seminggu ini jika hubungan kalian belum juga berakhir, om akan bantu kamu menemukan caranya. Tapi kalo kamu masih ngga mau juga buat putus sama anak saya, perusahaan kakak kamu jadi imbasnya" ucap Alex. "Sebagai contoh, kakakmu pernah minta uang kepada Marteen kan? Itu adalah ulah saya. Saya yang membatalkan kontrak kerja sama kantor lain dengan kantor kakakmu saat saya tau kalau Zaidan itu kakak kamu"

"Kamu harus tau seberapa besar kuasa saya, Alisha. Hanya dengan semalam saya bisa membalikkan keadaan seseorang. Begitupun ke Zaidan, mudah sekali untuk saya hancurkan dan tidak akan ada kantor yang mau bekerja sama" Alex tersenyum miring. "Yang ada di depanmu ini Alexander, bukan papah Barra"

About Barra 2 [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora