terlalu semangat

180 24 4
                                    

minal aidzin semuanyaa, mohon maaf lahir batin ya🙏🏻🙏🏻

happy reading (〃゚3゚〃)

WOI JANGAN LUPA VOTENYA LAHHH🥴👹

Ruangan yang berukuran 28×15 M itu sudah dipenuhi oleh berbagai murid-murid dari sekolah lain. Ruangannya cukup luas, fasilitas sangat memadai, dan yang terpenting adalah tidak semua kursi terisi karena hanya beberapa orang saja yang bisa datang kesini.

Barra melangkah masuk. Sudah tiga bulan tidak merasakan atmosfer ruang olimpiade, namun secepatnya ia akan rasakan. Barra hanya datang sendiri, karena memang hanya dirinya yang boleh datang sebagai perwakilan Pelita. Pria itu melihat papah Tania yang memanggilnya dengan mengarahkan tangan.

Barra mengikuti. Salim dan berbincang pada papah Tania. Berbeda dengan Alexander yang kelihatan tua, papah Tania semakin tua semakin muda. Mungkin salah satu faktornya ialah, papah Tania tidak gila bekerja.

Tak lama kemudian ruangan sudah mulai sepi. MC segera memulai acara, lalu mereka melihat sepuluh peserta olimpiade dari sekolah yang berbeda-beda. Tania tersenyum ke arah papahnya dan juga Barra. Sistem olimpiade kali ini, langsung menuju grand final besok karena, mereka sudah kelas dua belas. Jadi panitia tidak mau membuang waktu dengan memperlama atau memperpanjang olimpiade. Begitu juga dengan Barra nanti.

🌼🌼🌼

Alisha berjalan ke kebun belakang, memberi makan hewan-hewan peliharaannya. Oh iya, Alisha lupa memberi tau siapa nama kura-kuranya waktu itu. Albar namanya. Punya Barra, Albar satu dan punya Alisha, Albar dua. Sebenarnya Barra tidak menginginkan nama itu tapi Alisha terus memaksa.

Hari ini libur. Alias weekend. Tapi rencananya nanti ia mau keluar sebentar dengan Barra. Mungkin pria itu juga mengerti kalau Alisha ingin jalan.

"Al, kamu ikut papah sana beli perabotan. Katanya kemarin lampu kamar kamu mati kan?" Suara Tiara terdengar dari dalam.

Alisha masuk lalu duduk di meja makan. Konsep rumah Alisha mirip sama rumah Upin Ipin. Jadi, halaman belakang deket sama meja makan. Harusnya kalo kalian nonton Upin Ipin tau sih.

"Lama ngga?" Tanya Alisha. Terakhir kali ia menemani papahnya mencari perabotan untuk rumah memakan waktu dua jam. Padahal hanya mencari dispenser dan meja kantor saja tapi selama itu.

"Mau kemana kamu?" Tanya Marteen setelah menyeruput kopi buatan Alisha. Perempuan itu juga mengambil ahli pekerjaan membuat kopi di rumah ini. Siapapun yang datang, jika ingin kopi pasti Alisha yang membuatnya. Dan ya rasanya memang enak. Zaidan saja sampai heran darimana adiknya itu bisa.

"Jalan sama Barra,"

"Tapi gapapa ayo aku temenin," lanjut Alisha. Ya sebagai anak yang baik bukan? Alisha juga sudah lama tidak pergi berdua dengan papahnya itu.

Alisha pun berkemas sekalian mandi. Harusnya keburu sih karena sekarang masih jam sebelas pagi, sedangkan tadi Barra bilang kalo olimpiadenya baru mulai. Alisha hanya memakai kaos oversize dan celana jeans serta topi hitam punya Barra.




Diluar dugaan ternyata jalanan cukup padat. Mobil Marteen tidak bergerak sejak tiga puluh menit lalu karena ada kecelakaan di depan. Alisha pun mengirim pesan pada Barra.

 Alisha pun mengirim pesan pada Barra

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
About Barra 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now