berbeda dari yang lain

622 33 6
                                    

kalo tulisannya masi miring itu artinya masih flashback ya ges

happy reading 🖤


"Asal usul Yel tuh darimana sih, Renn?" Tanya Alisha pada Darren.

"Abisnya gue bingung mau manggil dia apa. Kalo gue manggil bi malah diledekin abi umi. Kalo manggil El kayak nanggung gitu, yaudah sekalian aja Yel" jelas Darren.

Alisha mengangguk paham. "Lo nunggu Calista kah?"

"Yoi siapa lagi. Eh Al besok pada mau jenguk bunda Barra, mau ikut gak?" Tanya Darren.

"Barra tadi ngajak juga sih, boleh deh. Gabriel juga?"

"Kayaknya engga. Dia izin tiga hari buat ngurus pertunangan"

"Beneran jadi, Ren?"

Darren mengangguk disertai helaan nafas. "Gue juga bingung apa alesannya"

"Kasian juga sih Maudy" lanjut Darren.

"Eh udah?" Tanya Alisha melihat Barra yang baru keluar kantor guru bersama Tania.

Barra mengangguk. "Calista nunggu di parkiran"

"Lahhhh napa ngga disini ajaa?" Tanya Darren langsung berdiri.

"Mana gue tau" jawab Barra.

"Yaudin. Gue duluan yeee!"

"Ciee pasti cari ka Kevin yaaaa" goda Alisha pada Tania yang kelihatannya mencari orang.

Tania tersenyum dan terkekeh sebentar. "Liat ngga, Al? Di chat ngga dibales"

"Biasanya di sekretariat sih harusnya"

Tania mengangguk. "Kalo gitu duluan ya Al, Bar"

"Tiati" kata Barra.

Alisha memamerkan senyumnya yang sangat lebar membuat Barra menatap gadis di depannya ini.

"Mau apaaa?" Tanya Barra sudah tau kelakuan Alisha.

Alisha terkekeh. "Hehehehe...ke toko ice cream yaaa?"

"Kan kemarin udah"

"Kemarin ya kemarin, kan sekarang beda hari Barraaaa"

"Nanti pilek"

"Yaudah iya" kata Barra begitu melihat wajah Alisha yang memohon.

Alisha langsung menaruh tangannya di lengan Barra lalu berjalan pergi dari area sekolah.

Alisha Nadhira Marteen, paling bucin. Murid Pelita udah tau itu.

Ya gimana ngga bucin...bisa dapetin cowok kayak Barra. Terlebih usahanya setahun lalu. Tak heran Alisha begini.

🌼🌼🌼

Barra memasuki rumahnya yang sangat kosong. Sudah terbiasa melihat rumah yang tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Den, ini ibu nitip pesen"

"Taro aja di meja bi. Sama tolong bikinin cappucino yang kemarin saya bawa ya"

"Baik den,"

"Makasih bi" ucap Barra lalu masuk ke kamarnya.

Ia duduk di meja belajar, membuka laptopnya untuk menghubungkan dengan ponsel. Melihat foto bundanya yang selalu ada di meja membuat Barra tersenyum.

About Barra 2 [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن