Chapter 117

768 85 191
                                    

Happy Reading

***

Manusia memang tempatnya untuk berharap, mereka melakukan hal itu dengan keinginan besar semoga tuhan mengabulkan semuanya. Hanya saja tuhan tak seperti itu, tuhan tidak mengabulkan semudah itu, evenpara manusia sudah bekerja sekeras mungkin agar keinginannya tercapai. Tapi yang perlu di ingat, tuhan selalu memiliki rencana di setiap keputusannya. Entah sekarang atau nanti hasilnya pasti akan terlihat perlahan.

Hanya saja, manusia macam Reya masih tak mengerti kenapa tuhan melakukan ini, padahal sejak awal dia tak ingin menikah, dia juga belum siap melakukan hubungan dengan Ronal. Tapi sekarang semua sudah terjadi begitu saja yang mana itu juga kehendak tuhan.

Ya memang sih bisa di bilang pada akhirnya Reya juga ikut terbawa arus gairah yang Ronal ciptakan. Tapi tetap saja Reya merasa harga dirinya sudah menghilang di mata Ronal.

Cih ...,

Reya berdecih di dalam hati seraya melihat wajah tampan yang saat ini berada setengah meter di depan wajahnya itu. Yang mana definisi makin tampan saat mata terpejam macam ini.

Tapi ya untuk sekarang Reya tidak mau mengakuinya, dia tak mau memuji lantaran masih sangat kesal di sana.

Reya ingat betul bagaimana kejadian demi kejadian sore tadi, di saat Ronal dan dirinya akhirnya menyatu, dan bagaimana 'itu' nya Ronal berhasil mengoyak lubang bagian bawahnya. Memberi sensasi yang tak pernah Reya rasakan selama dia hidup.

Entahlah Ronal akan melakukan apa setelah nanti membuka mata, apa minta maaf atau yang lain. Namun yang jelas, Reya akan mempertanyakan alasan pria ini yang sudah dua bulan bersikap cukup baik tapi dalam sekejap malah bertindak bruntal.

"Shh ..." Tiba-tiba Reya mendesah sedikit merasakan sesuatu nyeri dan perih di itu bawahnya yang saat ini terbuka dan hanya tertutupi selimut itu.

Ya memang Reya sore tadi langsung tertidur setelah melakukan 'itu', karena dia juga kelelahan setelah sebelumnya menangis lalu di gempur habis-habisan jadilah dia terlelap begitu saja. Sampai tidak tau jika Ronal ikut tertidur.

Makanya tengah malam ini dia ingin membersihkan dirinya yang rasanya teramat lengket.

Tapi apa, baru juga dia memposisikan diri dari berbaring miring _saling berhadapan dengan Ronal_ menjadi terlentang, dia sudah merasakan sakit di bawah.

"Sakit?"

Eh ...

Itu Ronal. Mendengar suara serak khas bangun tidur yang tiba-tiba tentu langsung saja membuat Reya menoleh ke arah samping cepat.

Yang mana benar jika saat ini Ronal sudah membuka matanya sepenuhnya melihatnya.

Reya sendiri yak berniat menjawab pertanyaan yang di ajukan Ronal, dan memilih mendengus. Lagian untuk apa Ronal masih bertanya sesuatu yang sudah ada jawabannya. Bagaimana tidak sakit kalau lubangnya yang kecil telah di paksa di masuki batang yang menurut Reya besar itu, terlebih ini pertama kalinya bagi Reya, dia saja tadi sempat menitihkan sedikit air mata karena sakit.

Reya yang hendak memposisikan diri ingin bangkit, tiba-tiba saja merasakan jika kasur itu lebih dulu bergerak, dan rupanya timbul sebab Ronal yang bangkit dari tempat tidur.

Sial, Ronal benar-benar percaya diri meski saat ini hanya memakai celana boxer setengah paha mana tidak memakai atasan lagi, jadi tubuh atasnya di biarkan terbuka memperlihatkan perut kotak-kotak di hiasi tato di bagian samping rusuknya.

Eh ...,

Reya pikir Ronal akan pergi kamar mandi atau keluar begitu, hanya saja rupanya pria itu malah mendekat ke arah samping sisi ranjang bagian Reya.

Married? No Way!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang