Chapter 106 - Hubungan Suami Istri?

713 86 77
                                    

Gercep juga ya kalian nembusinnya🫠 Makasih yang udah komen dan vote di chapter sebelumnya😆 

Happy Reading

***

Karena resepsi sudah resmi akan di lakukan, jadi undangan juga sudah mulai di sebar ke berbagai penjuru. Dan total undangan mungkin akan berkisar 2000 orang, tapi itu masih belum tentu sebab memang teman dan colega Ronal sendiri ada banyak belum mama papanya, juga dari pihak Reya nan orang tuanya sendiri.

H-3 sebelum resepsi di lakukan, Ronal juga masih bekerja di kantor. Tapi apa, siang itu yang harusnya Ronal akan istirahat sejenak dia malah menerima para tamu yang tak di undang menghampirinya.

"Yo mamen," sapa seseorang setelah dia masuk ke dalam ruangan Ronal tanpa permisi. Dan dia adalah Evan.

Dan sudah Ronal duga jika pria itu tidak datang sendiri, sebab setelahnya dia bisa melihat pria lain yang ikut masuk menyusul ke dalam ruangannya, yakni Beni lah yang datang. Lalu berucap sedikit lantang seraya mendekat ke arah sofa yang tersedia di sana, "Oi pak su, habis nikah masih aja kerja, harusnya santai-santai dulu kek bikin anak,"

Beni berucap dengan santainya seolah menyindir Ronal itu, apalagi dia memanggilnya dengan nama pak su, alias pak suami.

Ronal sudah paham kedua temannya itu datang pasti mau merecokinya. Makanya Ronal langsung mendesah lelah di sana.

"Sorry, Nal, si kunyuk nggak bisa di tahan." Sekarang ganti Sandy yang berbicara setelah masuk ke dalam ruangan Ronal dengan tergesa-gesa, tak lupa menutup pintu agar percakapan mereka nanti tidak ada yang akan mencuri dengar.

"Hm," Ronal hanya berdehem untuk menanggapi, seraya bangkit dari kursi kebanggaannya tersebut lalu menghampiri Evan juga Beni yang sudah duduk nyaman di sofa, karena Ronal memilih mengambil duduk di sana juga.

"Kenapa?" Ronal bertanya tentang maksud tujuan kedua temannya itu, setelah sudah benar-benar duduk di bagian sofa single.

"Bisa-bisanya lo masih tanya kenapa." Bukannya menjawab langsung Beni malah berucap seperti tidak terima di sana.

Ronal diam saja akhirnya, mulai paham.

"Taik banget, sebenernya gue masih nggak ikhlas sama sekali ya, nggak di kabari nikahan elo, tapi ya mau gimana lagi," Beni yang nampak lebih bersungut-sungut ketimbang Evan. Mungkin karena Beni adalah teman Ronal jauh lebih lama dari pada Evan dan Sandy. Beni sudah mengenal Ronal lebih dalam.

"Hm," Jadi Ronal hany berdehem agar tidak memancing situasi yang panas.

Evan tapi juga tak tinggal diam, pria itu juga membuka suara seperti berniat mengompori, "Mana sok iye banget kemaren pas di rumah Kazeo Sia, kayak nggak kenal sama Reya. Eh ternyata malah langsung kawin aja setelahnya."

"Nikah anjing." Sandy membenarkan ucapan Evan dengan sedikit ngegas saat pria itu juga mengambil duduk di sofa sana.

Evan terkekeh nakal, "Sama aja, habis nikah juga kawin kan."

"Iya juga sih," gumam Sandy setelah dia fikir-fikir lagi. Memang konteksnya hampir mirip, karena saling berkesinambungan. Meski tidak ada yang tau Ronal sudah anu-anu sebelum nikah atau setelah menikah. Jadi apapun faktanya, ucapan Evan tidak ada yang salah.

Ronal yang di bicarakan saja hanya diam saja, tak berniat memperjelas atau menjawab di sana.

Makanya Beni jadi makin gencar berbicara meledek, "Jadi si Reya nih yang di maksud Sandy liburan sama elo di Bali."

"Jangan sok nggak tau." ujar Ronal dengan suara desisan.

Beni pun akhirnya terkekeh di sana, ya memang benar sih, di grup saja sudah heboh sebab Erlan baru memberi tahu kalau sempat memeriksa Ronal yang sakit di Bali, dan saat itu bersama wanita cantik. Makanya di grup Erlan misuh-misuh sebab Ronal malah sudah menikah dengan wanita itu.

Married? No Way!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang