Chapter 74 - Tanpa Ronal

389 37 2
                                    

Happy Reading.

***

Sinar matahari yang faktanya memang cukup menyorot pada wajah Reya itu, akhirnya berhasil membuat tidur Reya itu pun terganggu. Reya bahkan sampai mengerjab erjabkan matanya karena kesusahan untuk terbuka sebab sinarnya yang terlalu terang.

Oleh karena itu, Reya pun mengeliat sedikit seraya menghindari sorotan cahaya si sana. dan baru lah setelah itu Reya bisa membuka matanya sepenuhnya.

Yang pertama kali Reya lakukan setelah membuka mata adalah dia menatap sekeliling ruangan, yang entah kenapa menurut Reya sedikit terasa berbeda.

Reya pun dengan perlahan mencoba bangkit menjadi duduk. Entah itu hanya perasaan orang yang baru saja bangun tidur atau memang kenyataanya ruangan menjadi ada yang berbeda, tapi yang pasti Reya masih termenung untuk memikirkan apa yang berbeda dari ruangan ini dengan sebelumnya.

AIshh ... Tidak ingin ambil pusing Reya pun mengalihkan tatapnya menuju jam dinding di depan sana itu, yang rupanya sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Sudah cukup siang rupanya, mungkin karena kemarin dia terlalu lelah dan kekenyangan juga jadi dia tidur pulas tanpa sadar.

Setelah itu Reya pun bangkit dari tempatnya, dia hendak menuju kamar mandi di sana, mungkin akan membersihkan diri karena memang hari ini dia akan pergi lagi, yakni menuju toko kemarin juga membeli oleh oleh lain.

Reya pun mandi dengan santainya, masih sama sekali tidak menyadari apapun di sana. Mulai dari menyikat gigi, berkeramas, dan menggunakan air panas untuk mandinya. Akhirnya tepat dua puluh menit Reya pun selesai dari aktivitasnya membasuh membersihkan badan.

Reya sengaja hanya menggunakan bathrobe karena tidak ada siapa siapa di sana. Yups, sebenarnya ketika mandi Reya baru sadar jika ternyata tidak ada Ronal di ruangan itu, sepertinya pria itu pergi lagi seperti biasanya, kan si morning person itu sibuk pake banget, dan Reya yang memang selalu bangun telat pasti tidak akan mampu melihat pria itu di pagi hari. Bahkan kalau di fikir fikir Reya juga tidak tau apakah Ronal semalam kembali ke kamar ini atau tidak, mengingat Reya saat beranjak tidur semalam Ronal belum juga pulang.

Reya keluar dari kamar manding dengan wajah yang jauh lebih fresh, rambutnya yang basah sengaja di balut handuk kecil agar airnya tidak menetes ke lantai, yang mana akan berakibat fatal jika Ronal sampai tau dia membasahi lantai.

Dari kamar mandi Reya pun bergerak menuju walk in closet di sana.

Hanya saja, betapa bingungnya Reya ketika melihat walk in closet yang nampak lebih lenggang dari sebelumnya. Yang biasanya di sisi lain kopernya ada koper Ronal juga, saat ini benda sudah tidak ada di sana.

Reya baru mengerti, jadi yang menurut Reya terasa berbeda tadi bukan hanya tidak ada Ronal yang mungkin tengah bekerja, namun pria itu memang sudah tidak ada pulang kembali ke rumahnya. Dan tentu saja meninggalkan Reya sendiri.

Tapi yang membuat Reya tak mengerti, kenapa pria itu tak bilang jika hendak pulang.

Eh ..., tunggu. Namun siapa Reya sampai perlu repot repot harus di pamiti oleh pria itu. Kan Reya juga bukan siapa siapa di sana. Haha ... Sial, Reya terasa bodoh sendiri jadinya.

Mencoba mengabaikan segalanya, dan berniat tetap menjalani hidupnya seperti biasanya Reya pun kembali melanjutkan keinginannya yang sempat tertunda tadi, yakni mengambil pakaian ganti di dalam walk in closet tersebut.

Eh tunggu ...

Gerakan Reya mengambil pakaian terhenti, ketika dia teringat akan sesuatu saat ini.

Sebenarnya bukan kah malah lebih baik kalau Ronal tidak ada di sana ya, pria yang menggangu sejak awal saat ini sudah tidak ada, jadi Reya bisa bebas melakukan apapun di sini tanpa takut apapun. Sebab ruangan ini sekarang menjadi miliki Reya sepenuhnya.

Married? No Way!Where stories live. Discover now