Chapter 56 - Lebih Dekat

457 40 8
                                    

Happy Reading

***

Jujur saja saat ini fikiran Reya sudah kemana mana, tapi di sisi lain dia juga tak bisa untuk tidak mengagumi wajah itu dari jarak dekat. Sungguh inilah baru yang namanya definisi wajah sempurna di mata Reya.

Meski begitu Reya tetaplah Reya, dia masih memiliki cukup kewarasan untuk segera melepaskan tangannya yang memegang rambut belakang Ronal itu. Berlanjut memundurkan wajah perlahan ke belakang. Sengaja menjauhi wajah Ronal yang memang nampak mendekat ke arah wajahnya itu.

Hanya saja baru juga Reya hendak menyingkirkan tangan Ronal yang bertengger di pinggangnya, secara tiba tiba Ronal malah melakukan hal lain lagi, yang mana sampai membuat Reya memekik kecil.

Ronal melakukan lebih.

Tangan satunya Ronal yang mulanya kosong malah ikut menyentuh Reya, yakni di letakkan pada punggung Reya. Dan buka itu saja, tapi berlanjut dalam sekali sentak Ronal langsung menarik tubuh Reya, hingga membuat tubuh depan sang empu sampai hampir menempel, mungkin hanya berjarak beberapa senti meter dengan tubuh depan pria itu.

Hng ...

Reya tetu terkejut sekaligus sangat panik di sana, dia sampai melebarkan kedua matanya selebar mungkin. Tubuhnya kaku di tambah lidahnya juga ikut kelu, apalagi saat ini Ronal menunjukkan seringaian setannya itu. Makin makin lah Reya merasa kengerian di sana.

Meski begitu, dengan sekuat tenaga Reya berusaha membuka suaranya yang memang sangat kesulitan itu, sampai sampai suara yang keluar harus terbata bata.

"Jang -jangan macam macam," Niat reya sih mengancam, tapi tau sendiri lah, jika dalam keadaan yang tidak kondusif yakni panik macam itu nada mengancam sama sekali tidak terlihat di sana. Atau lebih menunjukan jika Reya begitu tertekan panik malahan.

Dan bukannya menuruti keinginan Reya yang takut takut itu, Ronal malah memajukan wajahnya yang padahal saat ini sudah berada cukup dekat itu. Makin ngerilah Reya di buatnya.

Tapi untung saja, Ronal hanya bergerak sedikit, jadi jarak yang sudah amat dekat tidak makin terkikis dan malah akan membuat pertemuan dua bibir terjadi di sana. Dan Reya jelas tidak mau itu terjadi.

"Hm?" Ronal bergumam seperti tengah mengejek tersebut.

Reya benar benar tak bisa berbuat apa apa, kecuali mengamati wajah Ronal dari jarak dekat itu. Karena ya, sebenarnya, Ronal tidak hanya memegang pinggang Reya, namun juga meletakkan sedikit kekuatan cengkraman di sana.

"Anda fikir saya akan apa?" Suara Ronal yang cenderung lebih ke bisikan dengan suara dalam itu, sontak saja membuat Reya tertegun lagi.

Hng ...

Sial, jelas pria itu menggodanya. Sungguh, apa Ronal sengaja membuat Reya mengatakan kata kata tabu dan kotor secara langsung.

Aishh ...

"Pokoknya jangan macam macam, dan lepaskan saya," ungkap Reya lebih berani dari sebelumnya tadi. Namun tidak hanya bersuara tapi Reya juga melakukan hal lebih, yakni meletakkan kedua tangannya di dadanya Ronal hendak mendorongnya.

Hanya saja rupanya kekuatan Reya sama sekali tak sebanding, yang mana Ronal sedikitpun tidak terdorong ke belakang, yang malah membuat kedua tangan Reya bertengger di dadanya pria itu, seolah menambah keintiman dari keduanya.

"Saya bilang lepas," ujar Reya lagi yang mana lebih memaksa lagi mendorong Ronal meski ber ending tetapi tidak bergerak tersebut.

Senyum miring Ronal entah kenapa di mata Reya seperti ada sesuatu,

Dan selanjutnya pria itu benar mengatakannya,

"Sepertinya anda tidak ingin di beritahu fakta lagi," Ronal mendengus sinis di sana.

Married? No Way!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin