Chapter 79 - Bukan Guling

453 50 13
                                    

Happy Reading

***

Sejujurnya sejak semalam Ronal tak dapat tidur dengan baik, tentu saja bukan tanpa alasan, tapi karena dia sibuk bekerja. Sampai akhirnya hari ini juga dia harus berangkat pagi pagi sekali, menyambut kliennya yang baru tiba dari luar negeri agar klien itu berkesan dengan Ronal yang sampai meluangkan waktu seperti itu.

Pagi itu Ronal mengendarai mobilnya sendiri, sedangkan Sandy juga naik sendiri dan sudah berangkat lebih dahulu, makanya Ronal sengaja menggunakan mobil Bugatti Chiron nya karena agar dia bisa ngebut dan tiba lebih cepat.

Dan setalah pagi itu, siangnya Ronal kembali ke kantor untuk meeting juga bekerja lagi sampai malam hari, dia lembur sedangkan Sandy sengaja Ronal suruh untuk pulang lebih dulu karena mereka memang akan ada kegiatan malam ini, yakni syukuran kehamilan istri Kazeo, yakni Sia, katanya sih akan barbeque an, tapi Ronal tidak tau jelas.

Tapi yang pasti Ronal rela agar Sandy yang mendahuluinya pulang agar saat mereka berdua tidak telat bersama menuju rumah Kazeo. Jadi Ronal mengalah untuk pulang lebih akhir.

Dan tibalah pukul tujuh malam, Ronal sudah bisa pulang dan segera bersiap siap menuju rumah Kazeo dan Sia itu. Tak lupa dia membawa beberapa hadiah yang sudah dia beli, bukan hanya yang dia beli saat di Bali, tapi juga yang terpaksa meminta Sandy untuk belikan di toko terdekat sebab merasa kurang banyak hadiahnya.

Pukul delapan malam dia masih di jalan, sedangkan teman temannya pasti sudah tiba di sana, kalau boleh jujur sebenarnya saja Ronal merasa sangat lelah dan pusing juga, mengingat tubuhnya terus bekerja tanpa henti, tapi karena ini adalah acara Sia, dan wanita itu sendiri yang bahkan mengundangnya tentu saja Ronal tidak akan bisa melewatkannya.

Huft, lelah, sebenarnya dia sengaja mengebut bekerja karena dia mungkin tidak bisa menyentuh pekerjaan besok, sebab besok malam adalah acara pertunangan sepupunya itu, siapa lagi kalau bukan Ana. Jadi hari ini dia sengaja lembur agar bisa menyelesaikannya, dan malam ini dia bisa bersantai dan istirahat.

Dan benar ketika mobil Ronal mulai memasuki pelataran rumah Kazeo, Ronal sudah bisa melihat jika mobil teman temannya sudah berdatangan, mulai dari Beni, Evan, juga Sandy sendiri, hanya itu saja? Ronal tidak tau apa memang hanya itu yang di undang.

Setelah memarkirkan mobil di sana, Ronal pun tak membuang waktu dan segera turun untuk masuk ke dalam rumah Kazeo dan Sia.

Dari luar saja Ronal bisa mendengar suara heboh teman temannya itu, terutama suara Beni juga Evan. Evan adalah teman se SMA Kazeo juga Sandy.

Bisa di simpulkan, Kazeo, Sandy, Evan, dan juga Sia berada di sekolah yang sama. Beni di SMA lain, sedangkan Ronal lebih beda lagi karena dia sekolah di High school elit. Padahal sekolah Kazeo dan kawan kawan sudah termasuk bagus juga loh, tapi sekolah Ronal lebih bagus lagi.

Baru juga Ronal mencapai pintu belum sepenuhnya masuk, Ronal sudah lebih dulu di sambut dengan suara umpatan keras seseorang.

"ANJING! INI NIH PAK BOS DATENG!" Itu suara Evan, ter ter ter paling memiliki suara mirip toa dan juga yang suka banyak bacot. Bahkan awalnya menurut Ronal Beni dan Sandy sudah terlalu suka bicara, tapi ternyata ketika bertemu Evan semua presepsi Ronal sama sekali tidak berarti, sebab Evan lebih parah.

"PAK BOS, SINI PAK BOS," panggil Evan lagi, yang membuat Ronal berdecih tak suka, memang ya anak itu sangat suka sekali berteriak, mulutnya itu loh, kadang Ronal tak tahan. Belum lagi orang orang itu yang suka sekali memanggilnya bos, jelas sekali jika itu hanya sebuah candaan akibat Ronal yang faktanya memang bos.

Tanpa memperdulikan Evan, Ronal pun melanjutkan langkahnya masuk, tidak, dia tidak berniat menghampiri Evan di depan sana, tapi pria itu yang langsung merangkul pundaknya ketika Ronal sudah tiba di dekat Evan.

Married? No Way!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang