Chapter 62 - Pesuruh(1)

491 53 10
                                    

Sebelumnya maapkeun ya guys, baru up, soalnya chapter yang aku set update udah habis, aku nggak sadar🙏🙏

Happy Reading

***

Setelah dokter tadi pergi, Reya pun melakukan aktivitasnya dan berlanjut memutuskan untuk duduk di sofa, seraya memainkan ponsel membaca komik online juga buku yang dia bawa.

Jujur Reya merasa sedikit bosan kali ini, dia menunggu pria itu sadar dari tidurnya, memang Reya sedikit takut kalau pria itu kebablasan dan bukannya tertidur malah berlanjut mati seperti yang sempat dia pikirkan ketika melihat pria itu pingsan di kolam tadi.

Bagaimana Reya bisa tau kalau Ronal tertidur, sebab dia sebelumnya sudah sempat memastikannya, Ronal tidak merintih lagi juga berganti nafasnya yang berhembus teratur tanda kalau pria itu seperti tertidur di sana.

Sungguh Reya memang merutuki nasibnya sendiri yang seperti ini, akan tetapi dia tadi tetap melakukan hal hal seperti menyelimuti pria itu, membawakan ponsel Ronal yang sebelumnya ada di luar menjadi di dekat pria itu. Belum lagi Reya juga melakukan hal besar lain ... Emm,

Sungguh jangan katakan pada siapapun Reya sebenarnya cukup malu memberitahunya, karena faktanya dia tadi juga sempat mengompres pria itu beberapa kali. Menggunakan handuk juga air hangat.

Sial ...

Reya sendiri tidak berekspektasi akan melakukannya, namun di sisi lain dia seperti berfikir kalau apa yang dia lakukan sedikit benar, karena walupun pria itu begitu jahat kepadanya tapi dia di sini berstatus menumpang, dan di beri makan banyak juga yang enak enak, dan satu lagi Reya bisa juga menggunakan itu sebagai timbal balik atau mengambil kembali kata kata yang menyetujui memberi permintaan, belum lagi masalah hutang, Reya juga bisa balik menagih menjadikannya sebagai hutang yang harus pria itu bayar nantinya.

Sudah dua jam berlalu sejak Reya duduk dan membaca buku entah kenapa Reya jadi bosan dan mengantuk, dan dia perlahan terbaring di sofa panjang itu sampai akhirnya dia terlelap. Padahal Reya semalam sudah tidur terlalu lama, dan saat ini masih bisa tertidur lagi.

Namun ternyata semua tidak bisa bertahan lama, Reya langsung bangun lagi setelah mungkin lima belas menit tertidur, karena dia mendengar suara seseorang seseorang yang berbicara pelan.

Reya pun membuka matanya perlahan dia ingin memiringkan kepala seraya mengeliat di sana. Dan rupanya yang bertelefonan adalah Ronal, pria yang saat ini berbaring di bawah selimut itu. Walaupun baru bangun tidur Reya masih ingat kalau sebelumnya pria itu juga tidak sadarkan diri alias tertidur juga.

Hm ..., sejak kapan pria itu bangun?

Merasa kalau Reya juga sudah tidak ngantuk lagi dia pun bangkit dan memposisikan dirinya untuk duduk bersandar di sofa, seraya mengamati pria itu yang bertelefonan namun terdengar sering membalas hm hmsaja. Biasanya saat keadaan normal saja pria itu mager berbicara apalagi saat keadaan seperti ini, sudah pasti triple mager kan. Triple nggak tuh.

Mungkin satu menitan menunggu pria itu bertelefonan, akhirnya Ronal pun menyudahinya dan barulah Reya mulai bergerak menghampiri ranjang pria itu.

Reya sebenarnya ingin mengecek keadaan Ronal, dan mungkin menempelkan tangan di dahi terbuka itu, karena memang sesi ngekompresnya tadi tidak dia letakkan terus di dahi, jadi dahi itu itu saat ini kosong tak terdapat benda apapun.

Dan tanpa mengatakan sepatah katapun Reya langsung mencondongkan tubuh dan menaikkan satu kaki ke atas ranjang, agar bisa mencapai pria itu, tak lupa tangan Reya terulur ke depan.

Pria itu yang sebelumnya memejamkan mata setelah menurunkan ponsel pun langsung membuka matanya, ketika punggung tangan kiri Reya berhasil bersentuhan dengan kulit dahi Ronal.

Married? No Way!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora