Honeymoon

13.2K 1K 91
                                    

Ternyata Samir mempersiapkan kado untuk Una seperti yang disarankan oleh ibu Una.Sehingga membuat Una tak percaya dengan apa yang dia lihat, seorang Samir bisa menyiapkan hal manis seperti ini benar-benar membuat Una terharu.

Sehingga membuat Una tak percaya dengan apa yang dia lihat, seorang Samir bisa menyiapkan hal manis seperti ini benar-benar membuat Una terharu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Coba kamu buka," suruh Samir.

Una pun membuka kotak tersebut dan terlihatlah ada satu set baju gamis yang sangat cantik, dan ada dua tiket tujuan ke bali, membuat Una mengerutkan dahinya bingung.

"Tiket ke bali?" tanya Una.

"Iya, kita kan lagi libur juga. Gapapa kan kalau ke bali untuk liburan." ucap Samir.

"Serius mas?" tanya Una menyakinkan.

"Iya," ucap Samir, lalu Una melihat kembali tiket tersebut.

"Tiketnya untuk besok loh mas, gak salah ya?"tanya Una.

"Lebih cepat lebih baik," jawab Samir lalu duduk di ranjangnya, sementara Una membuka satu persatu isi kotak tersebut, selain ada gamis dan tiket pesawat, Samir juga memberikan cokelat dan bunga. Una benar-benar merasa sangat terharu dengan sikap Samir yang tiba-tiba memberikan kejutan yang indah ini, dia tak pernah terpikir kalau suaminya bisa melakukan hal semanis ini.

Setelah itu, Una dan Samir membereskan barang-barang yang akan mereka bawa untuk liburan selama tiga hari di bali.

"Aku tidak menyangka mas Samir ingin mengajakku liburan, yang seharusnya mungkin aku akan bertengkar hebat karena menyampaikan apa yang Aira katakan tadi. Kita tahan dulu untuk tiga hari kedapan, tidak apa-apa kan kalau aku sedikit egois sedikit kepada suamiku sendiri, atau mungkin tidak usah aku sampaikan saja itu semua." batin Una.

Paginya, sebelum ke bandara mereka mampir ke rumah orang tua Una untuk berpamitan.

"Jadi ini hal romantisnya," bisik ibu kepada Samir disambut senyum malu-malu oleh Samir.

Una dan ibunya duduk di sofa, sementara Samir dan Ayah keluar untuk berbincang-bincang.

"Oh iya ibu, Una mau tanya deh memangnya kalau sudah menikah itu tanggal haid kita berubah ya?" tanya Una dengan polosnya.

"Kamu minum pil KB?" tanya ibunya, Una langsung mengeleng dengan cepat mengartikan dia tidak meminum pil KB.

"Jadi gini bu, Una hampir satu bulan tidak haid. Lalu bulan ini Una haid jauh berbeda dari tanggalnya dan kemarin hanya flek, sekarang tidak lancar lagi bu. Ada apa ya bu." tanya Una dengan sangat cemas.

"MasyaAllah nak, sudah kamu coba pake testpack?" tanya ibu seperti menahan bahagia mendengar penjelasan putrinya.

"Testpack? belum," jawab Una mengeleng bingung, kenapa tiba-tiba ibunya membicarakan testpack.

Ibu langsung bergegas masuk ke kamar, dia mengambil persedian teestpack dari kamarnya dan  langsung memberikannya kepada Una.

"Sayang, kamu tes saja dulu ya. Kalau dari ciri-ciri yang kamu jelasakan bisa jadi itu tanda-tanda kehamilan nak. Nanti kalau hasilnya dua garis berarti kamu postif hamil." ucap ibu membuat mata Una membulat terkejut.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Where stories live. Discover now