Tidak Kenal

18.6K 1.3K 13
                                    

'Mana mungkin aku menyuruhnya menolak, ini kan impianya, cita-cita yang ingin dia raih agak keterlaluan kalau aku menyuruhnya menolak dan menunggu satu tahun lagi untuk test ptn lain, biarkanlah dia masuk kuliah di sana,'

"Terima saja di sana memang paling bagus, kenapa harus di tolak,"

"Gapapa ya?terganggu gak mas kalau ada una di sana,"

"Santai saja, kita seperti orang yang saling tidak kenal saja kalau di kampus, saya tidak mau satu kampus tau kalau kita suami istri,"

"Apa ada lagi syarat-syaratnya?Una catat dulu biar ngga lupa,"

"Bersikap layaknya mahasiswi dan dosen saja, oh iya saya sangat profesional tidak akan membedakan kamu dengan mahasiswa yang lain, saya harap kamu mengerti," jelas Samir.

"Baik mas,terima kasih sudah mengizinkan," ucap Una lalu masuk ke kamarnya.

'Huftt untung saja di izinkan,'

Una langsung membereskan berkas-berkas yang harus dia bawa untuk mendaftar ulang ke kampus besok, setelah dia rasa berkas nya sudah siap semua, Una langsung tidur.

Tengah malam Una terbangun dia langsung mengambil wudhu dan melakukan sholat tahajud, di dalam doa nya dia minta di perlancar hubungannya dengan suami dan minta di mudahkan dalam beradaptasi di lingkungan perkuliahan, karena Una tipekal anak yang susah bersosialisasi karena sifatnya yang sangat pendiam dan tidak mudah bergaul. Setelah selesai sholat una merasa haus dan keluar kamar untuk mengambil minum, saat melangkah keluar terdengar lantunan mengaji dari kamar Samir, sepertinya Samir juga terbangun tengah malam tahajud dan mengaji, sekilas Una memandang kamar Samir dengan tersenyum adem sekali mendengar Samir mengaji. "Indah banget kalau bisa tahajud dan ngaji bareng ya," gumam Una lalu mengambil susu untuk di minumnya, saat sedang fokus mengaduk susu yang di buat tiba-tiba "Kamu baru bangun juga?" ucap Samir yang tiba-tiba ada di belakang una, tentu saja membuat Una terkejut dan hampir menjatuhkan kotak susu di sebelahnya, yang spontan langsung di tangkap Samir.

"Maaf ngangetin kamu," ucap Samir sadar dengan reaksi Una yang sangat terkejut.

"Gapapa," jawab Una langsung berlari ke kamarnya, dia sangat gugup dan terkejut dengan jarak Samir yang sangat dekat di belakangnya tadi.

'Deket banget jaraknya tadi jadi kaget banget deh,'

Samir merapikan kembali kotak susu tersebut.

"Dia sholat malam juga ternyata," gumam Samir.

Pagi nya Una tetap mempersiapkan sarapan untuk Samir, padahal Samir sudah bilang kalau dia tidak sarapan pagi.

"Una," ucap Samir.

"Iya mas?" jawab Una.

"Berkasnya sudah siap semua?" tanya Samir.

"Sudah mas,ini untuk makan siang mas," ucap Una memberikan kotak makanan yang sudah dia persiapkan.

"Ngga usah repot-repot untuk membuatkan saya makan, saya bisa beli makanan sendiri," tolak Samir, dia tidak mau membawa makanan yang Una persiapkan.

"Oh maaf," jawab Una tidak enak.

"Ini, pake untuk bayar taxi online kesana nanti, kita tidak bisa pergi bersamaan," ucap Samir memberikan uang kepada Una, terlihat sorot mata kecewa Una, karena dia pikir akan pergi bersama Samir atau bahkan Una mengira Samir akan menemaninya untuk mengurus pendaftaran ulang, ternyata Samir bahkan tidak ingin pergi bersamanya.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Where stories live. Discover now