Pahit Dan Manis

9.5K 901 19
                                    

Shiren sampai ditempat tujuan di waktu subuh, dia menyiapkan hatinya dan memutuskan untuk sholat subuh terlebih dahulu di Masjid terdekat. Usai sholat subuh dia melanjutkan langkahnya mencari-cari alamat yang dia dapat bahkan sempat bertanya dengan warga yang dia temui, sampai akhirnya dia tepat berdiri di depan pintu rumah tujuannya.

Terlihat rumah yang sangat sederhana yang sangat kecil. Belum mengetuk pintu rumah tersebut Shiren menarik nafasnya menyiapkan hatinya untuk melihat kenyataan yang akan dia lihat.

Tok Tok

Shiren mengetuk pintu rumah tersebut beberapa kali sampai akhirnya terbuka.

"Sayang," ucap Galih suami Shiren dia terkejut melihat kehadiran Shiren.

"Mas, kok kamu jahat banget tega kamu sudah menjual rumah kita, bahkan mobil dan motor kita kamu jual mas hanya untuk judi?" ucap Shiren penuh dengan air mata.

"Sayang dengerin dulu penjelasan mas," ucap Galih berusaha menangkan Shiren.

"Apa yang harus aku.." belum selesai Shiren bicara, langsung terpotong mendengar jeritan anak kecil dari dalam rumah.

"Ayah siapa yang datang?" teriak anak kecil itu lalu melangkah mendekati Galih memeluk kakinya dengan manja, tentu saja membuat Shiren semakin gemetar, informasi yang dia dapat Galih gila main judi, tapi ini ada seorang anak? yang usianya sepertinya kurang lebih tiga tahun sedang memanggilnya sebagai Ayah.

"Ayah? anak ini?" ucap Shiren tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya.

Galih menganguk pelan mengartikan bahwa anak tersebut adalah anaknya.

"Oek oek,"

Dan terdengar juga suara bayi dari dalam rumah, yang artinya masih ada anak di dalam.

Lutut Shiren langsung terasa lemas hampir saja dia jatuh kalau tidak ditangkap oleh Galih, namun shiren langsung menepis tangan Galih.

"Jangan sentuh aku mas, aku tidak ingin disentuh oleh laki-laki jahat sepertimu! apa yang telah aku perbuat mas? kesalahan apa yang telah aku lakukan sampai mas seperti ini kepadaku mas ngomong!" ucap Shiren memukul Galih namun dia tetap diam saja menerima pukulan dari istrinya.

"Kamu ngga ingat perjuangan aku untuk mendapatkan restu dari kedua orang tuaku? kamu ngga ingat gimana aku berusaha dengan sangat keras untuk mendapatkan anak? dan sekarang kita sudah punya Humaira, kamu mau menyia-nyiakan kita ha? kamu kenapa jahat banget sih mas!" ucap Shiren ini terdengar sangat berisik membuat orang didalam rumah keluar untuk melihat.

"Aa ada siapa?" tanya perempuan manis dengan kursi roda keluar rumah dan Shiren pun melihatlah perempuan tersebut sambil mengendong bayi.

"Kamu masuk dulu ya ajak anak-anak masuk," suruh Galih.

"Kenapa disuruh masuk? biarlah mereka juga ikut dengar tentang masalah kita," ucap Shiren.

"SHIREN!" bentak Galih.

"Biasanya manggil sayang, kenapa jadi Shiren aja? malu ya didepan istrinya." ucap Shiren membuat mereka jadi bingung.

Karena tidak ingin didengar oleh tetangga Galih menarik Shiren masuk dengan kasar, setelah itu dia mendorong kursi roda istrinya dengan lembut masuk kedalam rumah, lalu dia menutup pintu rumahnya.

"Mbak ini siapa ya?" tanya Risa perempuan yang duduk di kursi roda ini.

"Saya istrinya suamimu," ucap Shiren membuat Risa sangat terkejut dan memicu asmanya kambuh.

"Mas apa yang mbak ini katakan benar ya?" ucap Risa sambil memegangi dadanya yang sesak.

Galih langsung terlihat khawatir dan dengan cepat mengambilkan inhaler.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Where stories live. Discover now