Kesalahan

9.8K 899 17
                                    

"Kenapa jadi ngebahas itu," jawab Una tertunduk tidak enak karena Samir tiba-tiba membahas Farhan.

"Kita bahkan belum menyelesaikan pembicaraan kita mengenai itu,kamu ngga ada niatan mau menjelaskan tentang hubunganmu dan dia?" tanya Samir menoleh ke Una.

Una langsung mengigit bibirnya dan semakin menunduk dia takut emosi Samir kembali muncul.

"Una benar-benar tidak ada hubungan apa-apa mas ," jawab Una.

"Tidak ada hubungan apa-apa tapi masak makanannya setiap hari, terus dia juga ngasih obat banyak banget tuh," ucap Samir.

'Aku kok takut banget ya mau bicara yang sejujurnya tentang aku yang sudah merusak ponsel kak Farhan dan dengan masak makanan untuknya caraku mengganti rugi ponselnya, takutnya kalau aku mengatakan yang sejujurnya takutnya mas Samir langsung menganti dengan uang, kan biayanya besar.'

Una terlihat berpikir menyusun kata yang baik agar tidak memancing emosi suaminya, namun berbeda yang ditangkap oleh Samir, dia mengira Una lama menjawab pertanyaanya karena memang mempunyai hubungan dengan Farhan.

"Lama banget nyari jawabannya," ucap Samir.

"Maaf ya mas, nanti kalau sudah selesai Una janji akan menjelaskannya." ucap Una.

"Apa yang selesai? kalau kalian sudah resmi pacaran?" ucap Samir.

"Astaghfirullahaladzim kok ngomong gitu mas," ucap Una tak menyangka Samir akan berpikir sejauh itu.

"Kamu tau ngga dia bilang kamu calonnya, itu berarti hubungan kalian sudah sangat akrab, Una saya mengizinkanmu mencari teman bukan untuk mencari pacar," ucap Samir.

"Una sama sekali tidak ada sedikit pun berpikir untuk mencari pacar mas, Una kenal kak Farhan karena," belum sempat Una menyesaikan pembicaraanya Samir langsung keluar dari kamar karena moodnya langsung buruk ketika mendengar nama Farhan yang disebutkan oleh Una.

Samir keluar kamar menarik nafasnya kesal.

"Kak Farhan? kenapa Una bicaranya terdengar sangat akrab sekali, aku bukan cemburu tapi aku hanya melarang hubungan yang tidak baik semakin mendalam, ya aku bukan cemburu." batin Samir mengomel sendiri.

Kembali ke suasana dirumah Galih.

"Coba ngomong sekali lagi mas," ucap Shiren.

"Ya kamu pilih siap dipoligami atau cerai," jawab Galih.

PLAK

Shiren menampar Galih karena sangat kesal dengan ucapan Galih yang sangat mengentengkan masalah mereka.

"Mas pikir aku akan melepaskanmu setelah semuanya mas jual, dan benar-benar tidak menyisahkan harta lagi untuk aku dan Humaira, mas mikir ngga gimana masa depan Humaira? dia baru enam bulan mas, gimana aku berkorban kerja keras untuk mendapatkan Humaira, mas inget ngga anak kita itu bayi tabung yang memakan biaya sangat besar dan sekarang mas mau menyia-nyiakan dia? ada ngga hati nuranimu mas!" ucap Shiren diiringi dengan air matanya.

"Itu karena kamu yang susah punya anak, lagi pula keluargamu kan kaya raya bisalah membiayai Humaira dan membelikanmu rumah baru, apa yang aku jual itu gak seberapa dibanding harta orang tuamu yang banyak, berbeda dengan Risa yang tidak punya siapa-siapa, dia janda yang butuh suami sepertiku untuk melindunginya, mengayominya dan memberinya nafkah, kalau kamu sangat mandiri dan sepertinya tidak membutuhkanku," ucap Galih dengan santainya.

"Keluargaku yang mampu, bukan berarti kamu bisa menelantarkan aku dan anakmu kenapa kamu jadi sejahat ini sih mas? apa yang aku lakukan untukmu selama ini apa ngga pernah membekas dihatimu? sedikit saja mas," ucap Shiren.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang