Serakah

9.6K 924 51
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf karena benar-benar lama banget updatenya, bukan disengaja tapi memang karena kondisi yang tidak memungkinkan seperti yang kita tau ya lagi musim demam😅 dan kebetulan tanganku ada cedera sedikit jadi gak bisa ngetik sama sekali beberapa hari lalu , karena itu aku boleh ya minta jangan ada komentar protes atau bahkan marah-marah karena lama update, takutnya semakin berpengaruh tidak baik sama kondisi aku kalo baca komentar gak enak, sekali lagi aku minta maaf karena lambat update.

"Assalamualaikum dok," ucap Samir yang akhirnya teleponnya diangkat oleh Rosa.

"Hm Waalaikumssalam, jam berapa ini loh Samir. Ada apa nih?" jawab Rosa dengan suara paraunya karena memang baru bangun.

"Maaf menggangu dok, mau bertanya apakah selama terapi ada beberapa memori yang aku lupakan?" tanya Samir, membuat mata Rosa yang tadi terpejam mendadak membuka seolah terkejut.

"Sebentar ya," ucap Rosa melangkah ke rak kerjanya mencari catatan tentang Samir, namun ternyata catatan Samir ada di tempat prakteknya.

"Catatanmu ada di tempat praktek, tapi seingat saya memang ada beberapa hal yang ingin kamu lupakan," ucap Rosa berusaha mengingat.

"Beberapa hal?" tanya Samir tak menyangka ternyata memang ada hal yang dia lupakan.

"Iya, memangnya ada apa, kamu tiba-tiba ingin tau tentang hal itu?" tanya Rosa.

"Apa pernah bercerita kalau aku melakukan kesalahan besar dan fatal?" tanya Samir dengan suara gemetarnya, dia takut kalau ternyata sebenarnya dia pernah melakukan zina, namun tidak dia ingat sama sekali.

Rosa melihat ke ponselnya dan mengerutkan dahinya bingung kenapa tiba-tiba suara Samir terdengar gemetar.

"Kamu dimana dan bersama siapa sekarang?" ucap Rosa.

"Rumah sakit, bersama istriku." jawab Samir.

"Untuk sekarang kamu pejamkan matamu terlebih dahulu, tarik nafas perlahan dan tenangkan pikiranmu. Saya tidak tau apa yang baru saja terjadi   padamu, tapi jika ingatan itu yang menganggumu untuk sekarang jangan mencoba mengingatnya, besok kamu mampir ke klinik kita akan lihat catatanmu bersama-sama," ucap Rosa menangkan Samir agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Baik dok, maaf menganggu waktunya Assalamualaikum." ucap Samir mengakhiri pembicaraan.

"Waalaikumssalam," jawab Rosa.

"Aneh banget tiba-tiba Samir mau tau tentang apa yang pernah dia ingin lupakan, sesuatu yang benar-benar ingin dia lupakan itu kan tentang kesalahan dia, masa sih dia siap untuk mengetahuinya lagi. Bisa-bisa usahanya selama ini untuk sembuh bisa gagal." batin Rosa.

Samir mencoba menetralisir pikirannya, sambil mengengam tangan Una.

"Kenapa harus sekarang kamu muncul Aira, saat aku sudah membuka hati dan sayang kepada istriku. Selama tujuh tahun ini kamu kemana saja?kalau ternyata kamu memang masih hidup, setidaknya sekali saja muncul dan beritahu aku kalau kamu masih hidup dan sehat. Mungkin aku tidak menjadi segila ini, karena aku pikir aku telah membunuh orang yang aku cintai.Lalu menderita dengan penyakit ini, menyusahkan dan menyakiti orang-orang sekitar yang seharusnya tidak pantas menerima ini. Kalau mau jujur, aku memang senang bertemu denganmu lagi, apalagi sekarang kamu sudah menjadi mualaf dan yang terpenting aku senang melihatmu hidup. Bukan berarti aku ingin bersama denganmu lagi, jika aku belum mempunyai Una, ada kemungkinan kita bisa bersama. Tapi sekarang aku sudah menjadi suami, aku memiliki istri. Kamu juga paling tau, kalau aku sudah memiliki perempuan, aku tidak akan menoleh perempuan lain lagi termasuk kamu." batin Samir sambil memejamkan matanya.

Una tertidur dengan sangat pulas dia sama sekali tidak terbangun, sampai sekitar jam empat subuh dia terbangun karena mendengar lantunan merdu suara Samir mengaji di sampingnya. Una membuka matanya dan sangat terkejut karena dia tertidur di ranjang.

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang