Memancing Masalah

10.9K 889 17
                                    

Saat semua orang melihat kearah Una, baru lah dia sadar melakukan kesalahan.

"Eh, hadir pak." ralat Una dia benar-benar malu sudah salah menjawab, dan ada beberapa teman sekelasnya yang menertawai Una.

"Mikirin apa Una, sampai salah jawab gitu." ucap Linda teman yang lumayan akrab dengan Una di kelas.

"Ini tadi lagi baca, malah ngga sadar jawab kaya gitu." ucap Una.

'Mas pasti malu banget kan tadi, marah ngga ya lagi pula kenapa aku sampai lupa sih ini di kampus, bukan di rumah,'

Una menyimak dengan serius saat Samir mengajar,  ini kesempatan bebasnya bisa memandangi Samir tanpa takut.

'Penjelasannya bener-bener bagus, ngajarnya jelas mudah dimengerti, wajar saja banyak mahasiswa yang mau kelas mas Samir,'

Satu jam berlalu kelas Samir sudah selesai dengan meninggalkan tugas yang sangat banyak sekali,membuat mahasiswa jadi mengeluh.

Beberapa mahasiswa sudah keluar, sedangkan Samir masih di dalam kelas menyusun laptopnya dimasukan ke dalam tas, begitu juga Una yang membereskan bukunya.

"Una," panggil Farhan dari pintu membuat Samir dan Una langsung menoleh.

"Siapa lagi ini, kenapa Una banyak sekali teman laki-laki dari pada perempuan," batin Samir sambil merapikan barangnya.

Farhan melihat kelas sudah selesai, dia masuk saja ke kelas Una dan duduk di kursi yang ada di hadapan Una, membuat Una aga sedikit khawatir karena ada Samir.

"Bukan kah kita janji mau ketemu di  fakultas Hukum?" bisik Una.

"Lama, mana makan siangku aku sudah sangat lapar nih," ucap Farhan tentu saja terdengar jelas oleh Samir, dia pun sengaja membanting barangnya agar mereka merasa tidak nyaman.

Una melihat kearah Samir, ekspresi wajah Samir sudah terlihat jelas tidak suka, melihat Una yang melihat ke arah Samir, Farhan jadi sadar mungkin Una tidak enak karena ada dosen.

"Maaf ya pak," ucap Farhan kepada Samir.

"Oh ngga santai saja, lanjutkan." jawab Samir.

"Pengertian tu dosen kamu, ayok mana makananku." ucap Farhan.

"Tunggu sebentar ya, aku ambil dulu."ucap Una.

"Una tangan kamu kenapa?" tanya Farhan terdengar sangat khawatir karena baru melihat tangan Una diperban.

"Oh gapapa kok," jawab Una.

"Apa karena masak untuk aku, tangan kamu jadi luka?"

"Ngga ngga, ini luka kecil." ucap Una.

"Bohong itu dosa Una, kalau luka kecil kenapa sampai di perban,"

"Gapapa kok, aku mau ambil makananya dulu." ucap Una melangkah, saat melewati Samir dia menduduk takut.

'Gara-gara aku tangannya jadi terluka, jahat banget ya aku, jadi ngga tega nyuruh dia masak lagi. Tapi kalau ngga dengan alasan ini, gimana kami mau ketemu.'

"Pacarnya ya?" tanya Samir kepada Farhan.

"Calon sih pak hehe, doakan ya pak." jawab Farhan dengan percaya dirinya membuat Samir sedikit kesal mendengarnya.

Sementara itu Una ke mobil Samir untuk mengambil makananya.

'Mas Samir marah ngga ya? karena ada kak Farhan, aku bingung  harus menjelaskan seperti apa, nanti kalau ditanya jawab yang sebenarnya saja deh,'

Samir keluar dari kelas Una dengan sedikit kesal, ternyata Una diam-diam dekat dengan laki-laki lain pikir Samir langsung negatif, apalagi Una juga sengaja menyiapkan makanan untuk laki-laki

 Badai Mantan Dalam Rumahtanggaku(END)Where stories live. Discover now