Bab 49: Memalukan

338 97 24
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

________You Are________

Kelopak mataku mengerjap berulang kali ketika mendapati serbuan dari kilapan cahaya matahari pagi ini. Kubuka lah iris itu pelan-pelan.

Dari arah belakang kurasakan sebuah tangan kekar melingkar erat di pinggangku. Dalam dekapan itu aku menggeliat kecil, berusaha meregangkan otot-ototku yang masih kaku.

Selanjutnya aku berbalik, kemudian menatap sosok pria yang masih sibuk beradu dengan mimpinya ini.

Telunjukku menyentuh hidung mancung miliknya dengan gemas. Kemudian mengutik-utik pipi pria yang sudah resmi menjadi pacarku ini dengan pelan.

Jemariku bergerak naik menyentuh rambutku miliknya. Tak puas dengan hal tersebut, bibir kecilku mulai memberi tiupan kecil di ujung rambutnya. Sehingga membuat helai rambut itu sedikit bergerak.

Chifuyu tidak terbangun dari mimpinya. Dia masih nyaman tertidur.

Manik terangku saat itu hanya terfokus pada buah bibirnya. Entah kenapa, bibir cowok itu pasti lebih merah merona dibandingkan bibir cewek. Padahal yang sering perawatan itu adalah kaum hawa.

Aku meraba bibir Chifuyu pelan. Perasaan iri menghampiriku. Milik Chifuyu benar-benar lembab dan juga merah. Sedangkan bibirku ... Kering kerontang.

Kulirik lagi sosok itu, memastikan apakah dia masih terlelap. Selanjutnya aku tersenyum jahil.

Aku mendekatkan bibir milikku menyentuh bibir Chifuyu. Cukup lama kudiamkan hal itu. Nafas lembutnya kian terasa menyapa kulit kulitku.

Setelah merasa puas, akhirnya kuputuskan untuk menjauhkan parasku ini dari wajahnya. Mataku kembali melirik manik Chifuyu.

Seketika senyum lebar yang kuukir di mimik mukaku, luntur.

Kudapati pria itu sudah terbangun dan menatapku seolah berkata 'Ayo kamu ngapain barusan?'.

Aku meneguk ludah kasar. Saat ini aku mirip seperti pencuri yang sudah tertangkap basah. Oh, rasanya aku ingin menghilang saja dari dunia ini, sekarang juga.

Raut wajahku berusaha untuk tetap stay cool, seolah merasa biasa saja. Namun nihil, sebelum hal itu kulakukan, parasku sudah lebih dulu berubah menjadi merah padam karena menahan malu.

Tak mau menatapnya lebih lama, tubuhku spontan berbalik membelakangi pacarku itu.

Duniaku seolah sudah hancur. Rasanya aku sudah tidak butuh wajah ini lagi. kututupi parasku dengan telapak tangan.

"Aaa maafin aku! Itu ga sengaja!" Ucapku beralasan karena sudah salah tingkah.

Tubuhku sudah bergeliat bagaikan cacing yang kepanasan. Sedari tadi kaki ini tidak bisa diam di tempat. Seperti jantungku saat ini, berdenyut cepat seakan ingin melompat keluar dari sana.

Detik itu kurasakan sebuah pelukan menyelip masuk di sekitar pinggangku.

"Kamu ngapain tadi?" Tanya Chifuyu dengan suara yang sedikit serak khas orang bangun tidur.

Aku tak menjawab. Kepala ini menggeleng cepat.

Saat itu kudengar Chifuyu terkikik geli melihat tingkahku. Selanjutnya dia memutar tubuhku paksa, menghadap ke arahnya.

Telapak tangan masih tetap setia menutupi wajahku. Aku tak mau melihat Chifuyu sekarang. Rasanya sangat memalukan jika aku bertemu pandang dengannya.

Kutundukan kepalaku ke bawah. Tanganku mencoba mendorong paksa agar bisa melepaskan diri dari pelukannya. Sudah cukup, aku tak sanggup berada di sini lama-lama.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora