Bab 33: Mabuk

480 103 11
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are_______

Bunyi geseran pintu terdengar malam itu. Barusan ini kami baru saja sampai di rumah milik Waka. Pria itu masih menggendongku, lalu dia berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Tubuhku yang masih setengah sadar itu benar-benar terlihat tenang dalam gendongannya. Pria itu membaringkan tubuhku ke atas kasurnya, lalu ia melangkah ke kamar mandi.

Waka meninggalkanku sendirian di sana, sementara dia pergi membersihkan diri. Saat itu aku hanya diam seolah sudah tertidur.

Cukup lama aku tidak bergerak di sana. Kepalaku terasa mulai pusing. Kudengar suara pintu terbuka. Artinya cowok itu sudah selesai dengan mandinya.

Selanjutnya Waka naik ke kasur lantas menatapku. Detik itu juga tubuhku bangkit, kemudian menelusuri keadaan kamar miliknya.

Senyum absurd merekah di bibirku, aku tertawa keras layaknya orang kerasukan. Pria itu merasa ngeri melihat tingkahku barusan.

Setelah itu aku mendekati Waka, lalu melingkarkan tanganku di lehernya. Aku tersenyum seperti orang gila. Waka mengernyit bingung mendapati ulahku yang seperti itu.

"Ada apa denganmu?" Tanyanya bingung.

Bibirku menyeringai. Aku menutup mataku perlahan, kemudian mendekatkan wajahku padanya. Deru nafasnya bisa kurasakan dengan jelas saat ini.

"Hoeekk!!!" Detik itu juga aku muntah tepat di baju milik Waka.

Pria tersebut langsung syok melihat perbuatanku barusan.

"Y/n!!! Apa yang kamu lakukan, bodoh!!" Waka berteriak panik. Kemudian dia mendorongku, dan beranjak cepat ke arah kamar mandi.

Merasa sedikit kesakitan, mataku kembali tertutup lalu tertidur lagi. Benar-benar tidak tau diri, tapi aku sedang mabuk, bukankah itu hal yang wajar?

Beberapa menit berlalu, Waka sudah keluar dari kamar mandi, lagi. Irisnya mendapati tempat tidurnya yang kotor karena terkena muntahku tadi.

Dia menepuk keningnya, selanjutnya dia keluar kamar sesaat.

Tak lama kemudian, beberapa orang pelayan perempuan datang masuk ke kamar itu dengan membawa pakaian ganti.

Ya, mereka mengganti pakaian pesta yang masih membaluti tubuhku saat ini. Baju itu sudah bernasib naas sama seperti seprei milik Waka dan juga pakaian milik pria itu.

Padahal dia baru saja selesai mandi, tapi dengan tidak tau malu aku muntah di bajunya.

Setelah mengganti pakaianku, mereka para pelayan perempuan itu keluar dari kamar. Pelayannya baru saja pergi, kini berganti Waka yang masuk.

Dia menatapku tajam. Aku malah tertidur dengan perasaan tidak berdosa di kasurnya.

Di belakang pria itu sudah ada satu pelayan lain, "Bersihkan kasur itu! Jika besok masih kotor, kau kupecat!" Tegasnya.

Selanjutnya Waka berjalan mendekatiku, lalu menarik tubuhku ke dalam gendongannya, lagi.

Aku di bawa ke kamar sebelah, yang sebelumnya pernah kutempati tapi tidak jadi karena ketakutan dengan petir.

Dia kembali membaringkan tubuhku di sana. Melihat aku yang sudah tertidur itu, lantas Waka langsung menyelimuti tubuh kecilku.

Selanjutnya ia berjalan ke sebelahku, lalu membuka laptopnya. Layar tipis itu menampakan beberapa grafik mata uang yang terlihat naik turun setiap menit.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now