Bab 36: See U Again Japan

349 98 18
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are________

Ku langkahkan kakiku keluar kelas, kerena jam sekolah sudah berakhir sore ini. Di sebelahku sudah ada Izumi yang sedang memainkan ponselku karena hari ini dia lupa membawa miliknya.

Dari jauh kulihat Cherin berlari ke arahku. Gadis itu melambaikan tangannya, menyapa diriku tapi tidak kubalas sama sekali sapaan itu.

"Y/n makasih ya. Berkat kamu Chifuyu udah ga nyuekin aku lagi." Ujarnya senang.

Aku tersenyum sejenak lalu mengangguk pelan. Semalam sebelum aku tertidur sepenuhnya, aku sempat menanyakan perihal Chifuyu yang menyueki gadis di depanku ini.

Jujur rasanya malas sekali jika harus bertanya, tapi apa boleh buat, aku sudah berjanji padanya.

Dan sekarang sepertinya mereka sudah baikan. Kurasa kondisi Chifuyu juga mulai membaik.

Saat itu juga aku meninggalkan Cherin dan turun ke lantai bawah dan berjalan keluar dari halaman sekolah.

Izumi yang sibuk memainkan ponselku seketika berteriak histeris tanpa sebab.

"Oh astaga naga!!" Sentaknya kaget.

Aku melirik bingung, "Kenapa?"

"Heh ini ada yang nelepon! Namanya ... Wakasa!!" Ujar Izumi sambil menunjuk layar ponselku.

Dengan cepat kuraih ponsel itu, kemudian mengangkat panggilan barusan.

"Ada apa? Kenapa menelepon?" Tanyaku to the point.

"Kamu dimana?" Tanya pria itu datar.

Kulirik sekitarku mencoba mencari penunjuk jalan yang memang biasanya ada di sekitar sini.

"Aku ada di .... Jln. Keisekai lurus aja." Jawabku sambil membaca papan penunjuk yang ada di sisi persimpangan.

"Oh. Tunggu disana! Nanti kujemput!" Jelasnya kemudian mematikan sambungan telepon.

Aku diam sebentar mencoba memahami situasi kali ini.

Ada perlu apa pria itu sampai harus menjemputku? Padahal baru kemarin pagi aku di antar pulang olehnya.

Kala itu kurasakan Izumi menyenggol lenganku pelan, "Heh, siapa tuh yang nelpon tadi? Kayaknya nomornya baru di hp kamu."

"Oh, itu ..." Aku mencoba memikirkan status kami saat ini. Pacar bukan, tapi teman juga tidak sepenuhnya benar.

"Itu apa? Jangan gantung kalo ngomong!" Decak Izumi sebal.

"Eee kami ... mungkin disebut Pacaran. Tapi, ga pacaran." Jelasku dengan susah payah. Aku bingung sendiri menjelaskan hubunganku dengan Waka pada Izumi.

"What!!! Pacaran!!!" Izumi tampak histeris kemudian memelototiku seolah ingin aku menjelaskan lebih tentang hubungan kami.

"Cepat jawab!" Tegasnya.

"Kalian jadian kapan?"

"Terus karakter cowoknya tuh gimana?"

"Lalu dia berduit ga?"

"Ada mobil, rumah, black card, sama Lamborghini ga?"

"Aku takut nanti kamu ga di kasih makan sama dia."

Bibirku bungkam mendengar hujanan pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatku itu. Matanya menyiratkan sebuah semangat yang membara.

Kugaruk kepalaku yang tak gatal, lalu mulai menjawab pertanyaan itu satu demi satu.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now