Bab 30: Menginap (2)

345 95 13
                                    

Sebelum baca divote dulu⭐

_______You Are_______

Hari semakin larut. Kulihat jam di ponselku, sudah pukul satu malam. Setelahnya kulirik Waka yang beberapa detik lalu sudah menghentikan mobil tepat di depan rumahnya.

Pria itu turun mendahuluiku, menyadari hal tersebut aku pun mengikutinya dari belakang. Pengelihatanku menyusuri situasi rumah ini.

Rumahnya tinggi. Bahkan aku harus naik tangga dulu baru bisa sampai ke pintu masuknya. Tidak sebesar milik Chifuyu tapi bagiku itu sudah sangat mewah dan nyaman.

Waka mengambil kunci dari saku bajunya kemudian berlalu masuk ke dalam. Mengamati setiap ruangan yang ada di sana, irisku benar-benar dibuat takjub.

Hampir setiap benda yang kulihat itu berwarna keemasan. Bahkan ada piano besar dengan corak elegant terletak di pojok ruangan.

Seorang pria datang menghampiri Waka, lalu sedikit menunduk ketika melihat kami.

"Selamat datang, Tuan." Ujarnya memberi hormat.

Aku sedikit syok melihat hal tersebut. Kulihat Waka hanya mengangguk lalu berjalan masuk ke arah sebuah kamar.

Dengan sabar, aku tetap mengekori pria itu. Di dalam sana aku kembali melongo melihat ruangan yang benar-benar bernuansa elegant itu.

Sekali lihat aku sudah bisa menebak selera Waka ini tidak boleh dianggap remeh. Semua benda di sini benar-benar terlihat memiliki harga tinggi.

Kududukan tubuhku di atas kasur miliknya. Detik selanjutnya Waka menatapku dengan aneh.

"Ngapain kamu di sini?" Tanya Waka seolah kaget dengan aku yang ada di sana.

"Lah! Katanya aku harus nginap di rumah kamu." Mendengar jawabanku Pria itu memukul dahinya pelan.

"Iya nginap di sini, tapi bukan dikamarku! Sana cari kamar lain!" Setelahnya Waka menyeretku keluar dari kamarnya.

Tubuh kecilku diam, kemudian keluar dari kamar itu layaknya orang bodoh.

"Bilang kek dari tadi!" Cibirku sebal melihat Waka yang sudah menutup pintu kamarnya.

Kakiku yang hendak mencari kamar lain seketika terhenti ketika kudengar pintu kamar Waka kembali terbuka.

"Kalo ada perlu denganku, ketuk dulu pintu kamarnya! Jangan asal masuk! Ingat itu!" Jelasnya singkat kemudian kembali menutup pintu itu lagi.

Aku mengacangi ucapannya kemudian kembali fokus mencari kamar yang kuinginkan. Setelah kutelusuri ternyata sebagian besar kamar di sini masih kosong.

Tapi setelah aku menganalisa, hanya ada satu kamar yang kurasa paling aman.

Kamar itu bersebelahan dengan kamar milik Waka. Di sana benar-benar nyaman. Sebenarnya kamar yang lain itu bagus-bagus, tapi kebanyakan terletak di sudut rumah. Jadi aku takut jika sesuatu yang tidak kuinginkan terjadi.

Kurebahkan diriku di sana. Rasanya seperti beban hidupku terangkat. Tubuh yang sudah kelelahan ini, seolah sudah berteriak-teriak memintaku untuk tertidur.

Tak butuh lama aku pun memasuki dunia mimpiku. Mungkin karena kamar ini nyaman jadinya aku didatangi mimpi indah.

Baru dua jam aku tertidur menyelami alam bawah sadarku, seketika aku terbangun tanpa sebab. Kondisi kamar yang semula terang itu kini gelap gulita.

Detik itu kudengar suara ketukan dari jendela. Aku tersentak kaget mendengarnya. Suasana yang awalnya membahagiakan itu kini seolah dijungkir balik menjadi situasi  terburuk yang paling kutakuti.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now