Bab 50: Bentrok

334 96 15
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are_______

Tubuhku masih asik bergelut dengan gumpalan selimut yang bermotif semangka. Mataku masih terpejam dan merasa berat hati untuk terbuka.

Sebuah tangan menapuk pipiku pelan.

"Aaa ... apaan?! Jangan ganggu! Sana-sana!!" Decakku kesal. Siapa coba orang yang senang ketika tidurnya di ganggu. Sudah pasti tidak ada. Jika ada berarti mereka, aneh.

"Bangun, aku udah mau berangkat nih." Jelas Chifuyu.

Saat itu mataku terbuka secara tiba-tiba, kemudian bangkit dengan tergesa-gesa.

Aku mendekap Chifuyu dengan kondisi yang acak-acakan. Rasanya berat hati melepas kepergiannya hari ini.

"Aku anterin sampe depan." Aku berujar pelan kemudian melompat ke arahnya, seolah memberi tanda aku ingin digendong.

Pria itu berjalan masuk ke dalam lift, menekan angka satu dan turun ke lantai dasar. Dalam gendongannya, aku bergelayut manja. Mataku masih terasa sangat berat. Sesekali parasku jatuh ke bawah dengan paksa, lalu terangkat lagi.

Kupikir aku hanya mempersulit pria ini sekarang. Tapi, dengan cepat kutepis pikiran itu. Dalam otakku hanya berpendirian pada prinsip tiga kata yaitu Chifuyu Sangat MencintaiKu alias (ChiSaKu).

Kulihat jejeran pelayan sudah berdiri di teras depan. Mereka menunduk hormat pada Chifuyu. Bukan padaku.

Aku tidak peduli dengan tatapan aneh yang dilontarkan oleh pelayan-pelayan berwajah asing itu. Kupikir mereka masih baru di sini. Jika sudah lama bekerja di rumah ini, pastinya sudah hafal betul seberapa dekatnya aku dan Chifuyu.

Bahkan saat masih berteman sudah sering tidur bersama. Apalagi jika sudah pacaran, pastinya sudah sering melakukan adegan ... Pelukan sebelum tidur, tidak lebih dari itu.

Chifuyu menurunkanku dari gendongannya.

"Aku harus pergi sekarang. Jangan keluyuran kalo aku ga ada di rumah! Mengerti?"

"Iya ... Aku ngerti, Puy." Kuanggukan kepalaku, lalu melambaikan tangan ini padanya.

"Telepon aku kalo kamu udah sampai." Pintaku padanya.

"Iya-iya nanti aku telepon." Chifuyu berjalan maju dan masuk ke dalam mobil di depan sana.

°°°

Raut wajahku tampak panik. Ini sudah pukul delapan pagi, dan pintu gerbang akan ditutup beberapa saat lagi. Dengan cepat aku memasuki gerbang sekolah yang berukuran besar itu. Di sana sudah ada beberapa orang yang berbaris rapi.

"Ah sial, kenapa ada mereka sih?!" Umpatku melihat para anggota Osis yang sedang merazia siswanya sebelum masuk.

Kenapa akhir-akhir ini mereka jadi lebih ketat dengan tata tertib? Biasanya tidak seperti itu. Aku ikut membariskan diri di deretan paling belakang. Kupikir hari ini riwayatku sudah tamat. Asep tidak ada di sana. Jika dia ada mungkin bisa kuminta tolong agar dia mau membiarkanku masuk cuma-cuma.

Kuedarkan pandangan ini. Tepat di sebelahku beberapa orang berseragam acak-acakan masuk ke dalam halaman sekolah dengan asal-asalan. Mereka tampak tidak peduli dengan razia itu.

Semua pasang mata menatap mereka yang berjumlah lima orang ini. Begitupun aku.

"Heh ketua! Ngapain baris di situ?" Ujar Kokonoi padaku.

Ya, beberapa orang dengan paras yang berarakan ini adalah para anggota dari organisasi yang kupimpin secara sembunyi-sembunyi selama dua tahun terakhir.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now