Bab 38: Festival

339 106 43
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

________You Are_______

Kubuang kakiku ke depan memasuki rumah yang sudah beberapa hari aku tinggalkan ini. Beberapa menit yang lalu Kami baru saja pulang dari LA.

Waka barusan pergi sehabis mengantarku dan tubuhku sekarang benar-benar merasa lelah. Seperti yang kalian tau, di LA semua kebiasaan dan perilaku laknatku untuk sementara ditake down dulu karena tata cara bersikap yang diajarkan padaku ketika berada di sana.

Dan sekarang aku bisa bernafas lega sambil menghirup udara segar yang masuk melewati celah jendela kamarku.

Tidak terasa sudah tiga hari berlalu dengan cepat, aku merasa sangat senang mengetahui fakta bahwa tiga hari bagaikan neraka di Los Angeles sudah kulalui.

"Syukurlah bisa pulang ke rumah. Kupikir aku akan ditahan di tempat itu." Ujarku sambil bergidik ngeri mengingat kembali bagaimana ketatnya aturan yang ada di rumah milik orang tuanya Waka.

Bahkan sebelum aku kembali ke Jepang sepasang suami istri itu memintaku untuk tetap berada di sana lebih lama lagi. Katanya sang ibu ingin bercerita lebih banyak lagi denganku.

Tapi dengan penuh sopan santun aku menolak dan tetap memaksa pulang. Aku sudah tau betul maksud dari ibunya Waka itu dia ingin mengajariku lebih banyak tentang tata krama, biar aku jadi lebih anggun.

Namun sudah jelas itu membuatku terkena tekanan batin dan juga serangan mental. Aku tidak ingin kembali ke sana lagi. Masa bodoh jika hubungan pura-pura kami akan ketahuan. Yang penting kehidupan normalku sebagai orang berkecukupan bisa kurasakan lagi.

Setelah melewati perjalanan panjang, tubuhku juga sudah sangat kelelahan, maka dari itu aku memutuskan untuk tidur siang saja sebab cuaca di luar juga sangat panas.

°°°

Sudah seminggu berlalu. Kala itu kudengar bel pulang sekolah telah dibunyikan beberapa menit yang lalu. Kulangkahkan kakiku santai melewati koridor sekolah. Hari ini aku tidak ditemani oleh Izumi karena gadis itu sedang ikut les piano, jadi dia pulang lebih dulu.

Dalam suasana sore itu aku menenteng tas santai lalu mengambil sepatu dan kutukarkan dengan Uwabaki yang ada di lokerku.

Dari kejauhan kulihat siluet blonde berjalan mendekatiku seorang diri. Iya, hanya dia sendiri karena pacarnya tidak ada di sebelahnya saat itu.

"Mau pulang bareng?" Tanyaku padanya.

Chifuyu mengangguk kemudian berjalan berdampingan denganku keluar dari bangunan sekolah.

Kami memutuskan untuk pulang berjalan kaki sekarang, karena dia tidak membawa motor miliknya.

"Puy, malam ini kita lihat kembang api yuk! Kan sebentar malam ada festival Sumidagawa." Ajakku padanya.

Chifuyu tersenyum kemudian mengangguk, "Iya nanti kita pergi sama-sama."

Aku ikut tersenyum senang mendengar jawaban barusan. Rasanya jadi tidak sabaran.

Jarum jam menunjuk angka delapan. Hari sudah gelap dan aku sudah selesai bersiap-siap dengan Kimono merah yang memiliki motif bunga pada kainnya.

Karena rambutku pendek jadi aku tidak bisa mengikatnya dan membuat model rambut sanggul. Padahal aku ingin sekali membuatnya tapi ya sudah lah.

Kujejakkan langkahku ke rumah pria itu. Diperjalanan ke sana aku sering bercermin pada layar ponsel, mencoba memastikan apakah wajahku masih cantik.

Meskipun ada jiwa-jiwa nakal di dalam diriku, tapi aku tetap sadar diri bahwa aku ini seorang perempuan dan harus memperhatikan penampilan.

Cukup lama aku berjalan ke rumahnya, pada akhirnya aku sampai.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu