Bab 43: Khawatir

381 104 16
                                    

Jangan lupa putar video di atas, anggap aja backsound😽

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are________

Aku melihat sekumpulan manusia berseragam sekolah musim panas di dalam bangunan tempat aku belajar sedang bergelut dengan kesibukan mereka pagi itu. 

Sepatu hitam putih yang kupakai kuletakkan ke dalam loker dan kuganti dengan Uwabaki milikku.

Tubuhku berjalan naik ke lantai tiga, lalu belok ke kiri. Di sana di isi dengan jejeran kelas jurusan IPS. Sementara jika belok ke kanan itu jejeran kelas jurusan IPA.

Di depan kelas kulihat siluet gadis berambut coklat gelap yang sedang melambaikan tangannya karena sudah bosan menunggu kedatanganku pagi ini.

"Chifuyu, tugas matematika Cherin belum. Cherin ga ngerti materi turunan fungsi Trigonometri. Jadi lihat punyamu aja ya." Pintanya sambil mengekoriku.

Aku mengangguk lalu memberikan buku milikku pada gadis yang berstatus sebagai pacarku itu. 

Kami sudah menjalani hubungan ini hampir sebulan. Dan aku merasa senang-senang saja selama berpacaran dengannya.

Dia gadis yang baik dan juga sangat feminim. Aku menyukainya. Selama kami berpacaran, jarang sekali ada yang namanya pertengkaran. 

Sifatnya yang aktif juga kadang membuat aku kagum. Kurasa kedepannya dia bisa menjadi wanita dengan karir yang bagus.

Namun, beberapa hari terakhir pikiranku selalu terganggu dengan gambaran sosok seorang gadis yang kuketahui sebagai teman masa kecilku.

Bahkan hingga aku tertidur pun, wajahnya selalu terbayang tanpa alasan yang jelas. Awalnya kupikir itu hanyalah kebetulan.

Hingga pada akhirnya, semalam aku didatangi mimpi buruk tentang gadis dengan rambut sepundak itu. 

Mimpiku terasa seolah benar-benar nyata. Dan hampir setiap malam aku bermimpi hal yang sama dengan alur yang mirip.

Di hampiri mimpi tentangnya, membuat aku teringat. Sudah seminggu lebih aku tidak melihat keberadaan y/n di sekolah.

Terakhir aku bertemu dengannya ketika dia mengajakku ke festival di akhir bulan July. Setelahnya, dia menghilang bagaikan terbawa angin.

Mungkin aku harus datang ke kelasnya istirahat nanti dan menemui Izumi. Siapa tau selama seminggu ini y/n menginap di kos-kosan sahabatnya itu.

Sebab, semalam aku sempat datang ke rumah y/n tapi pintunya terkunci rapat. Jadi bisa kemungkinan y/n tidur di tempatnya Izumi.

"Chifuyu, pulang nanti kita makan di cafe ya." Ajak Cherin antusias.
Pria berambut blonde itu sedikit tersentak kemudian mengiyakan ajakan tersebut.

Sementara itu di bangku sebelah terdengar suara-suara para anak gadis yang sedang memulai obrolan pagi mereka sambil berkumpul di satu meja.

"Eh kalian tau ga? Itu anak jurusan IPA ada yang masuk rumah sakit. Terus katanya keadaannya udah parah." Ujar seorang gadis mulai membuka obrolan.

"Hee, aku udah dengar. Kalo ga salah udah seminggu-an dia masuk RS." Ujar siswa lain yang ikut-ikutan bergabung bersama mereka.

"Kasian ya. Aku ga sengaja dengar dia itu kena DBD."

"Astaga DBD?! Tetanggaku dulu anaknya meninggal karena sakit itu. Padahal udah dibawa ke rumah sakit."

"Emang separah itu?! Bukannya cuma demam doang?" Tanya seorang gadis dengan rambut yang dikuncir.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now