Bab 32: Party

378 100 30
                                    

Di vote dulu sebelum baca⭐

_______You Are_______

Aku menatap sosok bayangan yang ada di cermin itu. Senyum kikuk terukir jelas di wajahku. Rasa tidak percaya diri menyelimutiku saat ini.

Kulihat dengan seksama dress merah bermotif bunga yang aku pakai sekarang. Menurutku modelnya bagus, tapi aku ragu karena busana ini terlihat kurang cocok saat menempel di badanku.

Tapi, ya sudahlah. Aku biarkan rasa cemasku itu, berharap mereka akan hilang seiring berjalan waktu.

Kakiku melangkah keluar dari dalam kamar, di luar Waka sudah menungguku.

Memang cukup lama aku menghabiskan waktu ketika aku sibuk dengan pakaian dan make up yang kugunakan.

Kutarik gagang pintu itu, dan pemandangan pertama yang kudapati adalah pria itu sudah berdiri tepat di depan pintu hanya karena menanti aku selesai berdandan.

Dia menatapku dalam diam, lalu memperhatikan tubuhku dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Menyadari reaksi tersebut diriku langsung dibuat salah tingkah.

"Astaga! Kenapa? Aku jelek pakai baju ini ya? Keliatan gendut? Make upku bermasalah? Atau bajunya ga cocok? Ya udah deh." Ujarku kalang kabut. Kemudian langsung berniat memasuki kamar itu lagi.

"Heh, kamu mau kemana?" Tanya Waka sambil mencegah kepergianku.

"Ganti baju."

"Ga usah! Cantik kok." Jelasnya singkat.

Mataku sedikit menyipit, "Aku yang cantik?" Tanyaku penasaran.

Mendengar pertanyaan itu Waka berdecak sebal, "Ga, yang cantik itu bajunya."

"Lah, terus aku gimana? Emang ga cantik?" Aku menunjuk diriku lantas meliriknya penuh rasa penasaran.

Bukannya menjawab pertanyaan barusan, saat itu juga Waka malah langsung menarikku keluar ke halaman dan memaksaku untuk naik ke mobil secara terburu-buru.

"Udah jangan buang-buang waktu. Ayo berangkat!" Ujar Waka ikut masuk ke dalam mobil lalu langsung memasangi sabuk pengaman padaku.

"Lah t tapi kan-"

"Ga ada alasan!" Setelahnya pria itu langsung melajukan mobilnya pergi ke arah Tokyo.

Melihat situasinya, bibirku langsung dibuat diam. Aku menyandarkan punggungku sambil menikmati pemandangan yang kami lewati.

Saat ini aku benar-benar sudah memastikan bahwa mobil yang Waka bawa ini aman. Aku tidak mau hal seperti kemarin terulang lagi, dan menyebabkan aku tidak bisa pulang.

Ditambah karena aku menginap di rumah pria itu dari semalam, aku sampai tidak masuk sekolah. Padahal sekarang tidak ada yang namanya hari libur.

Aku sudah menelepon Izumi, meminta tolong pada gadis itu agar membantuku dan mau mengatakan bahwa aku sedang sakit.

Dia menyanggupinya, namun dengan bayaran aku harus menceritakan alasan sebenarnya dari aku yang berbohong.

Karena terpaksa oleh keadaan, akhirnya aku berjanji akan menceritakan kebenarannya saat aku masuk nanti. Belum sekarang.

Dari kejauhan aku melihat tempat  berlangsungnya ulang tahun Pahcin. Itu adalah salah satu gedung yang memang sering disewa kan untuk membuat acara.

Mobil sport berwarna hitam itu berjalan memasuki area gedung. Kulihat beberapa orang sedang berdiri di tepi jalan. Aku tidak kenal mereka, mungkin itu adalah siswa dari sekolah Pahcin.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Onde histórias criam vida. Descubra agora