Bab 25: Hubungan

470 108 35
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are_______

Irisku terbuka perlahan-lahan. Kulihat sekitarku dan kudapati hanyalah ruangan yang cukup gelap.

Aku menggeliat kecil ketika merasakan sebuah tangan kekar melingkari pinggangku dari arah belakang.

Aku melirik sesaat pemilik tangan itu,
Dia Chifuyu. Pria itu belum melepaskan pelukannya dari semalam.

Setengah sadar kulihat jam yang ada di kamar itu. Hari masih sangat pagi, sekarang masih jam setengah enam.

Aku mencoba bangkit dari tidur ini. kucoba dorong tangan yang tengah memelukku itu kebelakang.

"Mau kemana?" Tanya pelan Chifuyu yang saat itu terbangun karena pergerakanku barusan.

Bibirku diam, tidak memberikan jawaban apapun. Tapi tubuhku jelas kembali bergerak bangkit. Tangan itu semakin mengeratkan pelukannya, seolah tidak mengizinkanku pergi.

"Puy, aku mau bangun." Jawabku.

Bukannya melonggarkan dekapan itu Chifuyu justru semakin memelukku erat.

"Ga! Kamu di sini aja, ini masih pagi banget." Bisiknya pelan ditelingaku.

Aku diam, pasrah lantas bergerak mengambil ponsel milik pria itu yang memang ada di atas nakas.

Kurasakan Chifuyu kembali tertidur, nafasnya kembali teratur dan dengkuran halus terdengar, saat itu tangannya masih saja melingkar diperutku.

Aku tidak bisa melihat wajahnya saat ini. Karena posisi tidurku membelakanginya.

Kutekan tombol power pada benda pipih itu. Seperti yang kulihat kemarin, ada foto Cherin disana. Gadis itu sekarang sudah beranjak dewasa dan seumuran dengan kami.

Cantik. Hanya itu yang bisa kusimpulkan, sudah kupastikan Chifuyu memang memiliki selera tinggi dalam memilih perempuan. Mungkin karena dia tampan jadi dia harus bersama dengan seseorang yang cantik.

Aku tersenyum kisut. Apa kabar denganku?

Sudah jelas aku berbeda jauh dengan Cherin. Aku tidak anggun, dan juga tidak berparas cantik. Kulitku juga tidak putih-putih banget. Aku juga sangat nakal dan keras kepala.

Sementara pria yang ada di belakangku ini, menyukai gadis yang benar-benar feminim dan bersikap lembut serta penurut. Semua berkebalikan denganku.

Ya mau bagaimana lagi, memang dari sananya sudah begini, lebih baik jadi diri sendiri bukan?

Saat itu juga kumasukkan sandi di layar ponsel ini. Aku memang sudah hafal mati passwordnya.

Kubuka galeri foto sekedar melihat foto apa saja yang ada di sana. Aku tersenyum kecil ketika melihat ada album khusus untukku di galerinya. Semua berisikan fotoku, dari aku kecil hingga sekarang.

Mulai dari waktu ulang tahunku hingga gambar saat aku yang menangis tanpa sebab. Aku malu sendiri mengingat hal itu, tapi mau bagaimana lagi, itu kenangan dan harus di simpan.

Jemariku bergerak keluar dari galeri dan beranjak ke Whatsaap. Aku tau ini harusnya menjadi privasi. Tapi aku penasaran.

Kutekan aplikasi itu. Setelahnya aku di minta memasukkan password. Aku bingung. Pasalnya aku juga tidak tau sandinya ini apa.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Where stories live. Discover now