Immortal Witch | Act 6 - Looking a die

842 101 1
                                    

Tangan Clare ditarik dengan kuat bersamaan dengan pintu yang ditutup. Clare nyaris memekik, tapi tertahan. Dia berbalik. Sepasang iris biru memandangnya seperti akan membekukannya. Pria yang tampan, tapi menyeramkan.

"...." Lidah Clare tercekat dan tidak dapat bicara. Wajahnya menjadi konyol. Matanya curi-curi pandang ke arah Louis—yang sama terlihat konyol.

Bahkan Louis terkejut. Bagaimana dengan Clare? Jantungnya nyaris melompat keluar.

"Bagaimana kau bisa membukanya?" Luke bertanya dengan datar, masih menggenggam lengan Clare dengan erat.

"Aku tidak tahu."

"Kuperingatkan kau, jangan ke sini lagi. Jika mereka melihat, kau akan kena masalah."

Terdengar seperti memberi nasihat atau mengkhawatirkan sesuatu, tapi nadanya sangat dingin. Clare menggigil. Dia mengangguk cepat sebelum Luke melepas tangannya dan melirik Louis.

"Kau tahu apa yang kau lakukan?"

"Dia sendiri setuju, aku tidak terlalu memaksanya," sahut Louis.

Bohong ... Clare ingin berteriak dan menunjukknya sambil memberinya julukan pembohong ulung!

"Sekali lagi kau melakukannya, akan kupastikan kau menanggungnya," ancam Luke.

"Lakukanlah."

Louis mendengus. Dibandingkan Luke yang dingin, Louis jauh lebih santai. Orang yang melihat dapat langsung menebak, bahwa mereka saling mengenal dan memiliki hubungan yang sangat buruk.

Dan Clare, ada di tengah-tengah keduanya. Wajah paniknya berubah menjadi malas. Dia menarik Louis seperti menarik seekor sapi, menjauhi Luke yang seperti antartika.

Sebenarnya, Clare malas membawa Louis. Dia ingin lari sendirian. Tapi dia tidak bisa membiarkan seseorang bertengkar. Penyakit ini tidak sembuh sama sekali.

"Senior tadi—"

"Kenapa?"

"Tampan ...."

Louis berdecak. "Memangnya aku tidak tampan?"

"Setidaknya kau tidak cantik."

"Kau juga tidak menarik."

"Setidaknya aku memiliki harga diri."

"Kau berdiri di sini, apa masih disebut memiliki harga diri?"

Clare mengerutkan kening. "Kenapa bicara seperti itu?

"Ini tempat para senior, kau masih berani—"

"Itu adalah keberanian, tidak ada hubungannya dengan harga diri. Setidaknya aku memiliki keberanian menentang aturan sekolah."

"Oh, ya? Tapi kau terlihat panik tadi."

"Panik bukan berarti takut."

Louis mendengus. Mereka tidak melanjutkan debat yang panjangnya seperti debat presiden. Clare mulai mengingat-ingat siapa senior tadi.

Dan benar saja, ia ingat kalau senior tadi adalah seseorang yang ditemui Gavin saat keluar dari kereta. Senior itu adalah seorang Orlane.

"Apa dia Orlane?" tanya Clare.

"Tidak penting."

"Yasudah kalau tidak memberitahu." Clare mendengus dan lari ke pintu lift. Dia memeletkan lidah pada Louis sambil menekan tombol tutup berkali-kali. Louis berlari ke arahnya, tapi pintu lift terlanjut tertutup.

Clare menghela nafas. Hari semakin gelap, tapi benang kusut di kepala Clare sama sekali tidak membaik. Ada banyak sekali pertanyaan.

Pertama, kenapa dia bisa masuk ke asrama kelas 1? kedua, kenapa Blaire mengatakan kalau Clare spesial? Ketiga, kenapa ruangan gelap dan kosong itu disebut ruangan terlarang?

Immortal Witch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang