Immortal Witch ✓

Immortal Witch | Act 52 - First Plan

Ketujuh anggota sudah berkumpul di depan meja panjang dan duduk di tempat masing masing. Tersisa satu kursi kosong dan membuat para senior bertanya tanya.

"Dimana Clare?" Louis bertanya pada ketiga gadis dideretan sebrang.

Zoya menggedikkan bahu. "Menjadi Putri tidur. Toh, Luke mengatakan untuk tidak membawanya ikut. Jadi kami biarkan disana."

"Kenapa?" Louis bertanya lagi dan kini pandangannya terarah pada Luke. Sebagai wakil, seharusnya Clare ikut serta.

"Hal ini berkaitan dengan Clare. Kalian berani mengeksposnya sekarang?" Luke membalas dengan dingin.

Semua terdiam. Tidak ada lagi yang berani bertanya karena tentang ketidakhadiran Clare sudah terjawab secara singkat. Hanya saja yang menjadi pertanyaan, kenapa harus dirahasiakan pada Clare? Jika Clare tahu dan ingin bertindak sendiri dan menyusahkan tim lain, itu akan menjadi masalah besar. Luke tidak ingin ambil resiko apalagi melihat tindakan Clare semalam.

"Kita tidak lagi dapat memantau pergerakan Vrochis. Pelacaknya lepas dan sekarang sudah berkeliaran di akademi. Selama beberapa hari ini, Vrochis berusaha mendekati Clare kembali. Semalam aku merasakan kehadirannya, Clare juga ada disana semakin mendekati Vrochis. Vrochis menganggu mental Clare, itu sebabnya jika kalian perhatikan Clare tidak seperti biasanya."

Trio perempuan itu saling tatap. Apa yang terjadi sebenarnya, mereka tidak tahu pasti. Selama ini yang mereka perhatikan Clare baik baik saja, selain suka sendiri atau kosong, tidak ada hal lain yang terlihat. Jika Vrochis mengganggunya lagi, kenapa Jules yang peka terhadap situasi atau Zoya yang dapat memanipulasi tidak mengetahuinya? Target Vrochis adalah Clare dan itu sudah terkunci. Jika kekuatan Vrochis jauh lebih besar, itu wajar jika mereka tidak merasakannya.

"Bagaimana menemukannya lagi? Selama ini kita tidak melihat pergerakannya dan semua terasa normal," kata Xavier. "Jika benar benar diakademi, seharusnya dia bisa menyamar sebagai siapa saja."

"Menurutmu, baik meninggalkan Clare sendirian di kamar? Walau ada Chasper dan Thumbelina, tapi tetap saja serangan mental Vrochis akan mempengaruhi Clare." Blaire cemas.

"Profesor Armstrong melindungi asrama kita, monster apapun tidak akan berani masuk. Paling tidak hanya kekuatannya saja yang dapat masuk, tapi itu tidak mungkin. Masa iya Vrochis berdiri didepan pintu seperti pengemis, dimana reputasinya!" Jules terkekeh seraya menyandarkan dirinya dengan santai. Baginya, membiarkan Clare di kamar merupakan hal baik.

"Aku pikir kita harus melakukan sesuatu. Memancingnya keluar dari asrama agar tidak menyakiti murid lain dan membawanya ke hutan terlarang. Walau sulit, kita bisa menggunakan Clare untuk memancingnya," kata Eryk. "Kita membagi tugas untuk melindungi Clare selama di hutan terlarang, bagaimana?"

"Bodoh, kau ingin membunuhnya?" Jules geram dan melemparkan buku tulis ke wajah Eryk. "Aku sangat akrab dengan hutan terlarang. Bukan hanya Vrochis yang akan menyerang melainkan monster lain, kau ingin membunuh kami semua! Kalau kau yang mati aku tidak peduli!"

Eryk tercegang dengan pernyataan Jules. Dia tahu kalau ada banyak monster di hutan terlarang, tapi dia sama sekali tidak berniat seperti itu. Dia berpikir dengan kekuatan tim, akan dengan mudah menyelamatkan Clare dari sana.

"Ide Eryk tidak buruk, tapi itu hanya bertahan sementara. Jules juga tidak salah," kata Luke tetap dengan nada datar. "Eryk berpikir bahwa kita semua akan berhasil keluar hidup hidup dari hutan terlarang dan kembali ke akademi dalam keadaan utuh setelah menghindari bahaya. Namun, Jules juga mengatakan hal negatifnya. Tidak semua dari kita memiliki kemampuan terbang atau kecepatan maksimal, kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal entah siapapun itu yang akan terluka atau mati. Aku juga berpikir, jika proses berhasil, itu hanya bertahan dalam beberapa hari saja. Vrochis akan dengan mudah memasuki akademi kembali atau bahkan lebih buruk dari memasuki akademi. Hutan terlarang memiliki monster teratas dan beberapa bukan tandingan Vrochis. Vrochis akan memburu mereka dan meningkatkan kemampuannya secara substansial dan mencapai tingkat tertinggi. Jika itu terjadi, kita tidak bisa mengalahkannya lagi dengan kekuatan saat ini."