Immortal Witch | Act 25 - Meeting

516 83 0
                                    

Dua minggu telah dilalui dan mereka berempat dapat melakukan masa percobaan dengan baik walau ada sedikit kesalahan, terutama ketika Zoya dan Blaire terlena pergi ke kasino hingga lupa waktu sampai nyaris salah bunuh orang, Clare dan Jules yang kadang terlibat kekacauan di Academy seperti pertengkaran yang mengakibatkan Clare kehilangan kendali dan keadaan semakin kacau. Tapi kesalahan itu hanya terjadi sekali atau dua dalam dua minggu, sudah cukup merepotkan, mereka tidak dapat pengurangan koin lagi sebagai hukuman karena sudah habis, seharusnya mereka dikeluarkan.

Kini mereka berempat bermalas malasan di ranjang masing masing dan dengan barang masing masing tanpa saling mengganggu. Mereka terlalu lelah untuk saling mengganggu seperti hari hari sebelumnya. Jules sedang tidur, Zoya memainkan sosial media dan sibuk chattingan, Blaire baca buku sambil makan camilan, dan Clare merenung sambil mendengarkan musik dengan headset dan mata terpejam, kaki diatas sandaran ranjang sedangkan kepalanya dibawah.

Keadaan sangat sunyi lebih dari kesunyian hutan. Tiba tiba sebuah alarm berbunyi dengan keras seperti suara pemadam kebakaran membuat mereka semua tersentak. Jules terjatuh dari ranjang, ponsel Zoya terlempar begitu saja, buku Blaire terpental ke wajah Clare. Bukanya nolongin, Zoya dan Blaire malah tertawa melihat wajah Clare yang menggelap dan dahinya memerah.

Clare mengegrutu kesakitan begitu juga Jules yang bangkit dari lantai, dia memegangi bokongnya yang terasa sakit akibat benturan, bahkan duduk saja harus pelan pelan, Zoya mengusap ngusap ponselnya seperti mengusap anak kecil. Hanya Blaire yang tenang disini.

Blaire mengambil tablet pengontrol milik Clare dan melihat sebuah pesan masuk dari seorang murid tidak diketahui.

Gedung Barat Lantai 6, Ruang Foederis
Dalam waktu 2 menit

Hanya itu yang tertulis dipesan dan berhasil membuat Blaire terkejut.

"Dua menit" ucap Blaire panik tapi teman temannya terlihat linglung dan saling tatap.

Karena geram ditambah panik, Blaire menunjukan layar tablet pada mereka. Spontan mereka terlihat panik dan segera mengambil jaket Academy masing masing. Untung saja mereka sudah menguasai teknik melesat, jadi mereka bisa lebih cepat untuk keluar asrama dan menuju gedung barat melalui tangga darurat.

Sesampai di lantai 6 tepatnya depan pintu bertuliskan Foederis Room, mereka menghela napas dan bergegas masuk. Mungkin saja hari ini adalah hari penentuan mereka berempat, tapi entah kenapa Clare merasa tertekan apalagi setelah mendekati pintu ruangan tersebut.

Mereka masuk kedalam ruangan. Alangkah terkejutnya mereka melihat Louis melambaikan tangannya di kursi sebelah Luke yang di ujung. Yang benar saja, Clare tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Bukan hanya Luke dan Louis saja, bahkan ada Xavier dan Eryk yang duduk rapi di meja panjang itu.

"Mimpi apa aku semalam?" gumam Zoya melemaskan bahu. Dia tidak percaya akan satu ruangan dengan empat pria populer sedangkan dirinya memiliki reputasi terburuk di Academy seperti Clare.

Mereka masih mematung di depan pintu dan Clare memeluk tabletnya dengan erat, tercegang dengan apa yang dialami. Matanya terarah pada Luke yang terlihat melipat kedua tangannya dengan ekspresi datar, tidak seperti yang lain.

"Duduklah sebelum Profesor Armstrong datang" perintah Louis.

"Profesor Armstrong?" ulang Zoya.

"Aku ragu kau tidak tahu apapun" kata Xavier melirik mereka.

"Kami tidak diberitahu" sahut Jules dingin.

"Kalian terlalu lama datang kesini padahal sudah diberi pesan dan tidak di lihat lihat. Terpaksa menggunakan cara terbaik untuk menyadarkan kalian. Entah apa yang dilakukan kalian disana" kata Eryk yang sepertinya dialah yang menyalakan alarm pemadam di kamar asrama.

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now