Immortal Witch ✓

Immortal Witch | Act 71 - Overnight

Jauh dari atas tebing, dikedalaman yang curam dan gelap Luke dan Clare bersembunyi dari monster monster yang berlalu lalang. Didalam sini lebih banyak monster dan serangga besar menakutkan. Walau tidak sekuat monster sebelumnya yang mengejar Clare dan mereka dapat dengan mudah membunuhnya, tapi jika monsternya sebanyak itu tetap saja akan sangat merepotkan. Mereka telah memasuki sarang monster dan hanya bisa menunggu saat yang tepat untuk melarikan diri.

Hujan deras memasahi hutan, Luke dan Clare terpaksa berteduh di sebuah gua yang tidak dalam dan cocok untuk bersembunyi dari monster. Udara dingin terus menusuk kulit Clare yang pakaiannya kacau itu, banyak noda bekas darah dan sobekan akibat serangan. Clare memeluk dirinya sendiri merasa kedinginan, dibawah sini lebih dingin apalagi saat ini sedang hujan. Clare hanya bisa mengandalkan imunnya sendiri dan memojok di sudut gua sambil berjongkok dan  mengusap usap tangannya agar hangat.

Luke menghampirinya, melepas jaketnya dan menutupi tubuh Clare yang kedinginan apalagi pakaian panjangnya banyak yang sobek. Luke tidak terganggu hanya karena udara dingin. Dia sempat bingung pada Clare yang dapat dengan cepat kedinginan padahal jika dipikirkan Clare lebih kuat dari Luke. Sepertinya itu terjadi karena Clare tidak dapat menggunakan seluruh kekuatannya dan serangan tadi membuat tubuh Clare melemah.

"Terimakasih ... Dan maaf." Setelah sekian lama terdiam, akhirnya Clare bicara. Dia merasa tidak enak pada Luke yang mengalami kesulitan karenanya. Clare merasa membebani semua orang hanya karena masalahnya.

"Kau tidak melakukan kesalahan." Luke menyahuti dengan tenang.

"Aku melakukan kesalahan. Jika saja aku tidak ada, kalian tidak akan mengalami kesulitan," kata Clare kemudian menghela napas. "Keberadaanku saja sudah merupakan kesalahan."

"Tidak ada yang mengatakan keberadaanmu adalah kesalahan," kata Luke menatap Clare disebelahnya. "Kau hanya tidak tahu bagaimana menyelesaikannya saja."

Clare membalas tatapan Luke dengan sendu. "Seharusnya aku sudah mati—"

"Tapi kau tidak mati." Luke buru buru menyangkal. Dia tahu Clare diambang putus asa atas apa yang terjadi selama ini.

"Seharusnya kau ada diluar sana bersama dengan yang lain. Kenapa kau tidak patuh?"

"Aku tidak mematuhi siapapun. Aku hanya melakukan apa yang menurutku benar."

"Bagaimana kau tahu aku disini?" Clare bertanya lagi. Dia merasa seakan nyawanya Luke lah yang menentukan karena tiap kali nyawanya hampir melayang, Luke ada disana menyelamatkannya. Tidak di asrama, tidak di luar hingga saat ini.

"Aku hanya sedang mencarimu dan melihatmu jatuh dari tebing bersama ular itu." Luke berkata dengan jujur. Awalnya dia mendengar suara teriakan Clare dan langsung menghampirinya. Kemudian melihat Clare dililit ular dan jatuh dari atas tebing dengan tidak berdaya. Luke sedikit menyesal tidak datang lebih cepat hingga Clare harus jatuh ke kegelapan. Jika saja dia datang lebih cepat, dia bisa membawa Clare pergi dari pertarungan.

"Kenapa kau malah mencariku bukanya berkumpul?" Clare bertanya lagi. Sekarang, dia bukanlah Clare yang dulu. Clare dulu sangat bodoh dan naif, setelah mengalami banyak hal dia menjadi lebih mengerti.

"Dengan keadaanmu yang seperti ini, kau pikir bisa mengendalikannya sendiri? Aku sudah tahu apa yang ingin kau lakukan sebelumnya ketika kau menumpahkan darahmu," kata Luke sedikit memarahi. Sebelumnya Clare memang ingin mengadu domba Vrochis dengan monster lainnya agar pekerjaannya lebih mudah dengan memancing para monster dengan darahnya, namun itu sudah diketahui Luke. "Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri." Suara Luke merendah membuat wajah Clare memanas entah karena apa.

Clare menunduk dalam dalam. Walau bukan pertama kali Luke memarahinya, tapi kali ini terasa berbeda hingga membuat Clare kehabisan kata kata seakan sudah kalah telak. Clare ingin membantah dengan keras kepala, tapi sekarang dia menyadari kesalahannya sendiri dan lebih baik diam daripada berdebat. Apalagi waktunya sedang tidak tepat.