Immortal Witch | Act 83 - Clare vs Luke

331 48 0
                                    

Sudah hari kelima. Blaire sejak tadi cemas dan terus berada di kamar mandi sambil mencuci wajahnya dan menatap dirinya di cermin. Dia sangat ingin memberitahu ramalan itu pada mereka, tapi janjinya pada Clare tidak bisa diingkari. Clare akan sangat marah.

Jangan pernah menganggap Clare remeh. Walau selama ini Clare tidak pernah marah pada siapapun, tapi dia sudah seperti singa yang tertidur. Dia tidak akan terganggu dengan satu atau dua gangguan. Tapi jika berlebihan, dia akan meledak saat itu juga. Bisa saja caranya marah sama seperti ketika Clare kehilangan kendali. Bukankah itu mengerikan? Bahkan Vrochis nyaris mati.

Alasan itulah yang membuat Blaire semakin bingung. Dia tidak ingin membuat Clare marah atau akibatnya tidak bisa dibayangkan.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Clare. Dia harus memberi tahu mereka. "Aku akan memberitahu mereka."

Blaire membuka pintu dengan terburu buru meraih pintu kamar untuk memberitahu teman temannya, tapi langkahnya terhenti mendengar suara seseorang di kamarnya.

"Kau terlihat terburu buru sampai tidak melihatku."

Blaire membeku. Jelas dia sangat mengenali pemilik suara tersebut yang dia dengar setiap hari. Dia mengarahkan pandangan ke seorang gadis yang tengah duduk di kursi sambil bersandar menatapnya.

"Clare, kau disini?" Blaire gugup. Terpaksa dia mengurung niatnya karena kehadiran Clare yang tiba tiba.

"Sepertinya bukan aku orang yang ingin kau temui."

Blaire menghampirinya dan memperhatikan Clare yang tampak berbeda. Dia hanya merasa temperamen Clare kali ini berbeda, sangat jauh dibandingkan dengan sebelumnya.

"Kau datang untuk darah Vrochis?" Blaire menebak.

"Aku tahu kau pintar, tapi setidaknya jangan berpikir sejauh itu. Aku datang untuk bertemu denganmu," katanya kemudian berdiri menghadap Clare. "Aku tahu darah Vrochis tidak mungkin ada padamu, untuk apa aku memintanya darimu?"

"Kenapa kau datang dan pergi tiba tiba? Semua orang menunggumu kembali sejak kemarin. Ayo ikut aku, kita selesaikan bersama sama." Blaire meraih lengan Clare namun Clare tidak bergerak dari tempatnya.

"Blaire, aku ingin bicara berdua denganmu." Raut wajah Clare menjadi serius.

Blaire mengerutkan kening dalam dalma. Perasaannya mulai tidak enak. "Apa?"

Clare melangkahkan kaki ke arah Blaire lebih dekat. "Kau tahu terlalu banyak, aku tidak bisa membiarkannya. Kau pikir aku tidak tahu apa yang ingin kau lakukan?"

Blaire menegang seketika. Rupanya kedatangan Clare untuk ramalan itu, bukan darah Vrochis. Ini benar benar membuat Blaire kacau. "Apa yang ingin kau lakukan?"

"Aku ingin mengambilnya kembali. Biar hanya aku yang tahu. Kau tersiksa selama ini, kan?" Iris mata Clare berangsur angsur berubah menjadi emas membuat Blaire takut.

"Clare—"

"Maafkan aku." Katanya seraya mengangkat tangan ke arah kepala Blaire.

Blaire terus mundur sampai terpojok. Dia tidak ingin Clare menghapus ingatannya tentang ramalan. Tapi dia tidak bisa melawan, tubuhnya seakan membeku tidak bisa digerakkan.

Tangan Clare sampai ke kedua pelipis Blaire. Perlahan, mata emas Clare semakin cerah sehingga mata Blaire ikut menjadi cerah. Blaire tidak bisa melakukan apapun, perlahan matanya memutih selama memorinya terkuras.

"Maaf, aku tidak bisa membiarkanku memberitahu mereka. Biar aku yang merasakannya sendiri."

Setelah mengatakannya, Clare menarik kembali lengannya dan pergi melalui jendela tanpa jejak.

Immortal Witch ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora