Immortal Witch ✓

Immortal Witch | Act 68 - Foggy Forest

Sepasang mata terbuka perlahan. Clare tertegun melihat sekelilingnya begitu aneh dan menyerupai hutan tandus dan kering. Tidak ada kehidupan lain selain monster monster berkeliling dan beberapa serangga didekatnya.

Melihat seekor kalajengking yang menghampirinya tepat didepan wajahnya, spontan Clare bangun dan merasakan kakinya terasa sakit seperti tersayat sesuatu yang tajam dan dalam. Dia merintih kesakitan, berusaha bangun dan bersandar pada pohon kering dibelakangnya.

Pakaiannya sudah kotor, pakaian putihnya bernoda dan terdapat robekan di bagian lengan panjangnya. Disana terdapat luka yang sudah menutup, hanya ada bekas darah yang kering begitu juga kakinya namun rasa sakit terus ada.

Clare bangkit dan melihat sekeliling. Ini sangat mirip dengan mimpi sebelumnya, mimpi dimana dia tersesat di hutan mati dan bertemu Vrochis. Clare tahu bukan Vrochis yang membawanya melainkan monster lain. Tapi entah dimana monster itu dan dia tidak tahu kenapa berada disini. Seingatnya, dia berada di kamar kemudian ditarik sesuatu hingga sampai di hutan. Setelah itu dia tidak tahu apa yang terjadi hingga sampai disini.

Clare merogoh kantung celananya, sebelumnya dia sempat mengambil pelacak karena tahu dia akan dibawa pergi. Namun pelacak itu telah hilang dan tidak ditangannya lagi. Dia juga mencoba menghubungkan komunikasi dari alat komunikasi tersembunyinya. Namun, alat komunikasi itu justru mengeluarkan suara dengungan yang nyaring membuat telinga Clare sakit. Mau tidak mau Clare harus mematikannya kembali dan mencari jalan keluar lain.

Hutan ini dipenuhi kabut, Clare tidak bisa melihat ke kejauhan karena sekitar 3 meter darinya tertutupi kabut putih. Tempat ini tidak terlalu gelap seperti di hutan tadi, namun dipenuhi kabut tebal dan dingin apalagi pepohonan kering tanpa daun yang menyeramkan ini.

Saat ini, dia tidak membawa apapun kecuali tubuh dan pakaian yang dikenakan. Tidak ada senjata, tidak ada alat apapun yang dapat membantunya. Dia hanya bisa bergantung pada kemampuan penyihirnya untuk melawan sesuatu yang sewaktu waktu akan menyerangnya.

Berjalan disekitar hutan berkabut dalam diam dan linglung. Banyak sekali monster monster lewat namun hanya melewatinya saja, tidak ada yang menyerangnya. Berbagai macam serangga berlarian, ada juga yang berterbangan dari satu tempat ke tempat lain. Clare benar benar bingung harus pergi ke arah mana.

Kabut terus memenuhinya. Menutupi arah jalan hingga pada akhirnya tampak sesosok wanita. Lebih tepatnya makhluk mirip manusia dengan rambut panjang berkulit hijau dan wajah yang tidak biasa, makhluk itu lebih berjenis kelamin wanita dan pakaiannya dibilang sangat terbuka dan compang camping. Kulit hijaunya banyak yang mengelupas dan memiliki taring panjang.

Mata Clare terbelalak. Itu adalah orka! Orka adalah makhluk mitologi dengan bentuk manusia, namun wajahnya mirip hewan seperti babi atau kera dengan taring panjang. Orka termasuk kanibal dan memasuki ras yang ganas dan jahat. Entah bagaimana Clare bisa bertemu dengan monster seperti itu dan dia sangat tidak beruntung! Ini hari sialnya!

Clare berbalik arah dan mencoba berjalan dengan cepat, dia ingin berpura pura tidak lihat namun si orka yang melihatnya malah mengejar. Mau tidak mau Clare mempercepat langkahnya dan berlari dengan cepat melewati kabut kabut putih. Siapa sangka, orka lainnya datang dan menghalangi jalannya.

Clare merasa terpojok. Di dua sisi terdapat dua orka dan sedang menuju ke arahnya. Clare tidak tahu harus berbuat apa dan mencoba berlari ke arah lain, namun salah satu orka sudah menyerangnya terlebih dahulu.

Clare tidak cepat menyadari dan terkena tangkapannya. Karena aksi spontannya menyerang balik orka, dia terguling di tanah sedangkan orka lain langsung melompat kearahnya.

Clare sebisa mungkin menahan orka diatasnya yang terus mengamuk ingin mencabik cabiknya. Kemudian orka yang menyerangnya tadi ikut menyergapnya. Dengan cepat Clare menahannya dengan kekuatannya di tangan kiri hingga orka tersebut melayang diudara mengamuk ngamuk sedangkan tangan kanannya menahan orka satunya.