Epilogue

871 70 12
                                    

Sebelumnya, 'kan, endingnya masih banyak misteri. Sekarang, aku akan menjelaskan bagaimana Clare bisa kembali dan tinggal di Korea selama bertahun-tahun tanpa ketahuan.

***

Iris merah terbuka lebar. Berusaha beradaptasi dengan cahaya yang masuk ke matanya. Hal pertama yang dilihat adalah langit-langit putih disertai lampu terang. Aroma ruangannya seperti rumah sakit. Tapi ini bukan rumah sakit.

Clare bangun dari tidur panjangnya, mengedarkan pandangan ke segala arah melihat ruangan asing yang ia tempati. Ruangan serba putih yang hanya ada satu tempat tidur pasien di tengahnya. Mirip dengan ruang isolasi.

Arghhh

Kepala Clare terasa sakit sehingga dia memegangi kepalanya. Ingatan demi ingatan tentang kehidupannya sebelum jatuh ke lubang hitam muncul membuat kepalanya seakan ingin meledak. Marine, Clark, Korea, Akademi, Blaire, Jules, Zoya, Luke, Louis, Eryk, Xavier, misi Profesor, penyihir abadi, semuanya seakan terulang di ingatannya.

Clare mengerang kesakitan. Bahkan pertarungannya dengan Luke, Vrochis, juga dengan dirinya sendiri terus berlanjut hingga akhirnya dia memasuki lubang hitam demi menghancurkan monster dalam dirinya.

Clare menghentakkan tubuhnya ke atas kasur pasien. Melihat cahaya lampu di atasnya dan berusaha menenangkan diri. Kehampaan dalam dirinya telah sirna digantikan dengan kesedihan mendalam.

"Apa yang terjadi?" Clare berpikir keras. Namun makin lama berpikir, kepalanya makin sakit.

Pintu ruang isolasi terbuka, menampakkan Profesor Ganger yang feminim masuk menghampiri Clare yang frustrasi.

"Profesor."

"Kamu sudah ingat." Professor Ganger kemudian mengganti kantung infus yang telah habis.

Clare tidak tahu apapun. Dia merasa seakan terlahir kembali kemudian ingatan tentang kehidupannya terulang.

"Apa aku hilang ingatan sebelumnya?" Clare bertanya.

"Itu sebabnya kamu dipindahkan ke ruang isolasi. Kami sudah mencoba membunuh monster dalam dirimu. Sudah beberapa bulan ini kamu berada di ruang isolasi."

Bayang-bayang tentang Clare yang tak terkendali di ruang isolasi mulai menghantui. Clare ingat telah membuat banyak masalah selama monster dalam tubuhnya masih berkembang.

"Apa berhasil?" Clare bertanya.

"Awalnya kami ragu," sahut Profesor Ganger menatap iris merah Clare. "Kamu beruntung dapat keluar dari lubang kehampaan yang membuat segala ingatanmu dan monster itu hilang. Alhasil, monster itu berhasil di habisi Tuan Whitney. Kamu bisa lihat luka yang membekas disana." Profesor menunjuk ke arah dada kiri Clare tepat di dekat jantungnya.

Clare ingat kembali. Seorang pria yang membawanya dari lubang kehampaan telah menyerangnya dengan sihir merah di ruang isolasi menyebabkan monster dalam tubuhnya mati sedangkan Clare kritis.

"Kamu telah melewati kritis selama hampir setahun lamanya."

"Setahun?" Clare terbelalak.

Professor Ganger mengangguk pelan. "Karena kondisimu sudah stabil, mari kita bicara dengan Profesor Armstrong membahas rencana untukmu selanjutnya."

Professor Ganger hendak pergi, cepat-cepat Clare beranjak dari ranjang kemudian menghampirinya. "Bagaimana dengan mereka?" Clare bertanya tentang teman-temannya.

"Mereka baik-baik saja. Kelima temanmu sudah kembali ke akademi melanjutkan sekolah. Dua lainnya, Orlane dan Foster kembali pada keluarga mereka."

"Bagus mereka baik-baik saja." Clare menghela napas panjang.

Immortal Witch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang