Immortal Witch | Act 11 - Unlucky Day

730 98 1
                                    

Di malam yang sunyi ini, pintu asrama kelas satu diam-diam. Clare keluar dari balik pintu, berlari dengan hati-hati sambil memastikan tidak ada yang mengikuti.

Menuruni tangga darurat langkah demi langkah. Dia tiba di lantai lima, lantai di mana ia dipaksa Louis untuk membuka pintu ruangan terlarang dan bertemu dengan Luke. Seluruh akademi sangat gelap, seperti di film horor. Clare juga menggunakan senter ponsel sebagai penerangan.

Jarang ada yang memasuki lantai lima selain para senior yang sudah sepuh. Clare sudah termasuk melanggar hal pertama, dan dia akan melanggar hal kedua. Berkat ingatan Clare yang cemerlang, dia akhirnya sampai di depan pintu hitam di ujung lorong.

Sekilas, terlihat seperti pintu biasa. Bahkan Clare baru menyadari, ketika senternya diarahkan ke pintu, ada beberapa ukiran rumit di pintu kayu tersebut. Tidak seperti ukiran pintu biasa.

Dia menyentuh ukiran itu. Terasa biasa saja dan tidak memiliki jejak sihir. Mengabaikan detail seperti itu, Clare memutuskan untuk mendorong pintu sekuat mungkin seperti sebelumnya.

Namun, pintu tidak mau bergerak. Ini aneh. Tidak mungkin kemarin Clare berhalusinasi, 'kan? Kemarin jelas-jelas terbuka.

"Tenang, pasti ada sesuatu yang tertinggal." Clare berusaha tenang dan mengatur napas. Mungkin karena di sini gelap, dan ia merasa takut gelap.

Ia menutup mata, menenangkan diri. Kemudian, kembali mendorong sekuat yang ia bisa. Ia sampai menggunakan punggungnya untuk mendorong, mencoba memastikan.

"Fokus, fokus, fokus." Clare merapalkan kata itu agar tetap fokus dan tidak panik sambil mendorong.

Selang beberapa detik, tubuh Clare nyarus terjungkal ke belakang ketika pintu berhasil bergeser ke dalam. Secara tak terduga, mata Clare langsung melihat celah pintu tepat di samping kepalanya.

Gelap.

Ia bergidik.

S

ayangnya, dia tidak bisa melihat hal lain selain kegelapan. Semuanya hitam, seolah di dalam sana hanya ada tembok hitam.

Clare berbalik untuk melihat pintu sekali lagi. Ukiran rumit di pintu masih normal tanpa gejala sihir apa pun. Pertanyaan di kepalanya menjadi-jadi.

Tidak mungkin dia bisa membukanya tanpa sebab.

Clare menyipitkan matanya. Merasa belum bisa mendapatkan jawaban malam ini, dia menjauh dari pintu. Dia ingin menutupnya, tapi pintu tidak bisa ditarik. Jadi dia membiarkan pintu tetap seperti itu. Ia pun pergi.

Tanpa Clare sadari, begitu dia pergi, pintu secara perlahan tertutup tanpa suara.

"Hah, kecewa sekali." Clare mengeluh tidak dapat kepastian. Justru pertanyaannya semakin banyak.

Tangga darurat sudah dekat. Namun, langkah Clare berbelok secara mendadak begitu melihat seseorang keluar dari pintu tangga darurat. Karena panik, Clare masuk ke dalam nakas di dekatnya.

"Sial." Keberuntungannya sedang sangat tidak bagus.

Mengintip di celah pintu nakas, dia melihat sosok itu berdiri di depan. Jantungnya berpacu kencang, takut ketahuan. Siapa pun itu, Clare akan mati jika ketahuan dan dilaporkan.

Dia masih ingin hidup di akademi ini dan lulus dengan tenang!

Jangan lihat, jangan lihat, jangan lihat

Immortal Witch ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang