Immortal Witch | Act 5 - Forbidden Room

919 98 4
                                    

Seketika lampu di sekitar padam. Clare terkejut dan panik seketika. Masalahnya, dia takut gelap!

"Kau yang membuat lampu padam?" Clare melototi Louis.

Louis menyengir. "Aku tebak, kau tidak pernah keluar asrama malam hari."

Rupanya tebakan Clare salah, ternyata lampu memang dipadamkan ketika malam hari. Dia ingin cepat cepat masuk ke dalam asrama, tapi tangannya ditahan Louis.

"Kau bilang tidak takut pada apa pun, kenapa takut kegelapan?" Louis mengejeknya.

"Diam kau!" ketus Clare.

"Lalu apa lagi? Laba laba? Ular? Serangga bawah tanah ...." Louis menyebutkan beberapa hewan kegelapan menjijikkan lainnya.

Mendengar itu, kepala Clare seakan melihatnya dan bergidik geli. Clare sungguh membenci hewan-hewan itu, kenapa Louis mengatakannya! Cepat-cepat Clare bicara, "Apa maumu?"

"Ternyata benar, kau adalah gadis tidak berguna yang dimasukan ke asrama kelas atas. Aku heran kenapa bola kristal memilihmu, apa sudah rusak?" Louis menaikkan alisnya.

Clare menatap Louis dengan tajam. "Apa masalahmu? Jika bola kristal memilihku pasti ada alasannya, kau terlalu meremehkan seseorang dan membandingkannya denganmu. Jangan berpikir kau adalah anak istimewa dan tidak akan pernah digantikan. Jika kau tidak ingin digantikan, tetaplah di posisimu dan tidak perlu lulus." Ketika mengatakan kalimat akhir, nada bicaranya menjadi mengejek.

Louis menggelap. Baru kali ini ada seseorang yang berani padanya. "Ucapanmu bijak, tapi itu sama sekali tidak mempengaruhiku. Sekali lagi kau bicara tentang kekuasaan, aku akan memberimu pelajaran."

Clare tersenyum mengejek sambil bicara. "Pelajaran apa? Matematika?"

"Berhenti bembual! Aku peringatkan sekali lagi, jangan bermimpi untuk melampauiku." Louis menegaskan, tapi Clare tetap terlihat tenang.

"Tidak terlintas di kepalaku." Clare kemudian membuka pintu asrama dan masuk ke dalam acuh tak acuh.

Barulah ia bisa bernapas ketika kembali ke tempat terang. Clare berusaha menenangkan diri dan berjalan menuju kamar perempuan, kemudian mengganti pakaian di ruang ganti dan tidur.

Keesokannya, semua murid berkumpul untuk sarapan di ruang makan seperti biasa. Mereka menyediakan roti gandum, sereal, dan susu untuk mengawali hari. Clare mengambil sereal dan memakannya dengan susu sambil membaca berita di ponsel. Hanya butuh 10 menit, sarapan Clare habis dan ia beranjak menuju kelas.

Dia melirik jendela lorong memandangi pemandangan yang indah dan melihat para peri dan hewan terbang lain berterbangan di sekitar akademi sambil mendengarkan musik di headset. Suasana di lorong masih sangat sepi. Clare menoleh kesana kemari, tapu tidak melihat satu pun murid lewat. Dia berjalan menelusuri lorong sambil bersenandung pelan.

Di tengah perjalanan riang di bawah sinar matahari cerah, langkah Clare berhenti begitu kedua matanya melihat pemandangan yang seharusnya tidak ia lihat. Di sini sepi, tapi ada dua sejoli yang tengah berciuman ria penuh gairah yang membuat Clare tiba-tiba kebelet pergi ke toilet.

Clare berbalik tidak ingin mengganggu, padahal bisa saja dia melemparkan bebatuan dari pot ke arah mereka, tapi setelah mengenali si pria yang ternyata Louis, Clare mengurungkan niatnya karena tidak ingin berdebat lagi seperti semalam. Baru saja Clare berbalik dan hendak pergi seakan tidak melihat apa pun, Louis sudah menyadari kehadiran Clare. Dia mendongak dan melihat Clare berjalan membelakanginya seakan tidak melihat apa pun.

Sebenarnya itu hal yang biasa, tapi ... Louis memiliki ide kecil di kepalanya untuk mengganggu seseorang.

Clare memebesarkan volume suara musiknya agar tidak mendengarkan apa pun yang tidak ingin dia dengar. Dia terus berjalan dengan santai seolah tidak terjadi apa pun sampai tiba di loker di mana terdapat Thumbelina sedang duduk santai.

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now