Immortal Witch | Act 74 - Final Exam?

367 62 1
                                    

Pintu terbuka lebar dan tertutup kembali dengan keras. Kedua manusia yang sedang bicara berdua didalam kamar terkejut akan kehadiran salah satu temannya yang datang tak diundang itu dengan wajah gila yang pernah mereka lihat. Siapa lagi kalau bukan Jules yang selalu menjadi gila belakangan ini?

Walau biasanya Zoya yang menjadi gila, tapi kondisi Zoya masih lemah walau dia sudah lama sadar jadi dia anteng anteng saja dikamar. Berbeda cerita dengan Jules yang sejak tadi entah apa yang dia lakukan.

Tiba tiba saja Jules datang pada mereka dengan wajah gembira yang diujung tanduk sambil tertawa keras seperti habis nonton comedy. Zoya sudah siap menerima berita, namun berbeda dengan Blaire yang bersiap menutup telinga mendengarkan ocehan unfaedah Jules.

"Terjadi sesuatu? Aku pikir aku berhasil membuat seseorang marah kembali seperti tempo hari. Atau mendapatkan sesuatu yang berharga dan bersiap memaerkannya." Zoya bicara dengan senyum merlebar membuat tawa Jules terhenti. Dia sebal dengan Zoya yang mengejeknya kali ini.

"Aku membawa berita besar yang menggelikan, bukan mendapatkan sesuatu sepertimu yang terus mengharapkan mendapat pria tampan dalam novel." Jules mencibir dengan nada kesal dan langsung merobohkan diri ke ranjang besarnya dengan malas.

"Kenapa tidak katakan dengan jelas? Kau tertawa seperti orang gila, apa aku butuh memanggil ambulan untuk menjemputmu?" Zoya menyahuti tak kalah sinis.

"Itu lebih dibutuhkan untukmu. Setelah mengalami serangan Vrochis, kau menjadi Zoya yang lain. Aku pikir kau menjadi gila setelah tersadar dari pingsan."

Tentu Zoya tahu maksud Jules. Biasanya Zoya lebih semangat dengan berbagai hal, tapi kali ini Zoya lebih pendiam dan tidak banyak tingkah. Itu dikarenakan masih ada rasa terkejutnya terhadap serangan Vrochis.

Sebelum Zoya menyahuti, Blaire langsung menyela. "Kalian lanjutkan perdebatan, aku pergi." Setelah itu dia beranjak pergi, dengan cepat Jules menahannya kembali dan menuntunnya kembali ke ranjang bersama sama seakan ingin memberitahu sesuatu.

"Aku belum mengatakan beritanya tapi kau sudah pergi. Sangat membosankan."

"Kalian mengganggu." Blaire menekankan kata katanya dengan perasaan jengkel. "Aku bahkan tidak tahu dimana Clare berada dan aku lebih baik mencarinya daripada mendengarkan perdebatan kalian. Sejak tadi Clare tampak cemas, aku tidak bisa meninggalkannya sendiri atau dia akan—"

"Blaire—"

"Menjadi gila." Blaire menghentikan kata katanya menatap mereka bergantian dnegan intens. "Aku tidak memiliki banyak waktu lagi. Sudah malam, tidak baik Clare diluar malam malam."

Blaire ingin beranjak kembali namun Jules langsung menariknya kembali duduk. "Kau dengarkan aku. Aku tidak tahu kenapa kau jadi bawel seperti ini."

"Kapan aku bawel?" Blaire tidak mengaku. Bukankah jelas jelas dia membuat temannya itu gelagapan tadi?

"Sepertinya malam ini banyak orang gila." Zoya bergumam dengan suara kecil. Dia jauh lebih pendiam.

"Kau tidak perlu mencari Clare, aku tahu dimana dia. Tenang saja, dia aman tentram." Jules bicara dengan tenang namun senyumnya memiliki arti tersendiri.

"Dimana dia?" Blaire bertanya lagi tapi tidak ada sahutan dari Jules yang tampak senyum senyum seperti sedang menonton drama romantis.

"Dia bilang tidak perlu dicari." Zoya menyahuti dan sedikit bergidik melihat Jules seperti ornag tidak waras.

"Apa perkataannya bisa dipercaya? Setiap hari mulutnya penuh kebohongan dan omong kosong. Aku mencari Clare, ada alasan tertentu dan sangat penting."

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now