Immortal Witch | Act 13 - Birthday

759 88 0
                                    

Clare merapikan semua buku di meja dan menyusunnya kembali. Mengangkat buku-buku tersebut, membawanya keluar perpustakaan yang hendak ditutup.

Suasana lorong saat ini begitu sepi, kebanyakan dari mereka sudah kembali ke asrama masing-masing dan melakukan kegiatan malam hari. Clare memasuki lift agar lebih cepat menuju lantai 15 di mana asramanya berada.

Ting

Pintu lift terbuka, Clare keluar dari sana, berjalan menuju asrama. Setiba di depan pintu asrama, ia disambut oleh 3 manusia yang telah memberinya beban hingga malam ini.

"Tidak mungkin kalian pindah asrama," tegur Clare.

"Kata siapa pindah?" balas Jules.

Zoya melihat jam tangan dan berkata, "Masih jam setengah sepuluh, besok adalah hari libur. Tidak perlu cepat cepat tidur."

"Kalian tidak takut ketahuan?" tanya Clare.

"Kau lupa? Para murid dibebaskan ketika malam sabtu, besok adalah sabtu jadi kita bebas ingin tidur jam berapa saja," seru Zoya antusias.

"Jangan bilang kalau kau takut gelap," cibir Jules.

Clare menghela napas kasar, "Lalu kalian mau apa?"

"Well, bagaimana kalau ke ruang rekreasi? Kita bisa karaoke, nonton, biliar—"

"Jadi selama ini kalian kesana tiap malam sabtu," sela Clare. Zoya langsung bungkam.

"Bukan hanya malam sabtu, tapi malam minggu. Kau banyak sekali melewatkan banyak hal, tiap bulannya ada pesta kecil-kecilan di sana," jelas Jules

"Maksud kalian, sekarang akan ada pesta?" kata Clare.

"Lebih tepatnya besok," sambung Zoya

Clare mendengus, terlihat tidak tertarik dengan hal berbau pesta. Itu sebabnya Clare selalu dibilang tidak sosialita ketika JHS dulu.

( JHS : Junior High School)

"Ayolah Clare, ini pertama kalinya kami mengajakmu, setidaknya sekali seumur hidup." Jules membujuk sambil menarik-narik lengan Clare.

"Aku akan ikut sekarang, tapi tidak besok. Namun, jika sekarang tidak ikut, besok mungkin aku akan datang."

"Arghh, kau membosankan!" Jules mengeluh.

"Pantas saja kau tidak laku laku," cibir Zoya.

"Apa Blaire pernah ikut?" Clare penasaran.

"Sudah 2 kali dia ikut walau hanya menonton, ya kan?" sahut Zoya dapat anggukan Blaire.

"Hei, kau pikir pesta di sini seperti pesta di luar sana? Jika memang seperti itu, maka rutinitas itu sudah dibubarkan," kekeh Jules.

"Aku cuma punya satu pilihan. Hari ini atau besok." Clare bersikap cuek.

Mereka menghela napas kesal melihat Clare yang keras kepala dan sulit dibujuk.

"Baiklah, karena kalau sekarang tidak ada pestanya, hanya bersantai biasa, maka kau harus datang besok malam."

"No problem."

Mereka terlihat senang, begitu senang hingga sampai meninggalkan Clare sendirian. Clare melihatnya berdecak kesal karena paksaan mereka dan segera masuk ke dalam asrama.

Malam ini begitu dingin, Clare terbangun dari tidurnya dan melihat jendela yang terbuka memasukan angin yang sejuk. Ia berjalan menuju balkon melihat bulan purnama bersinar indah malam ini, angin bertiup kencang mengibaskan helaian rambut pirangnya. Seketika terdengar suara alunan musik seperti berasal dari kotak musik, benar, alunan musik itu berasal dari kotak musik yang begitu familiar terletak di atas pagar balkon.

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now