Immortal Witch | Act 37 - Headquarters

466 74 0
                                    

"Tentang tadi, kenapa harus celah kecil? Kau tahu itu sangat berbahaya." Clare teringat akan hal tadi. Tapi Luke terlihat biasa saja.

"Tempat berbahaya adalah tempat teraman. Kau tidak sadar tidak ada tempat persembunyian lain? Kau bersembunyi di gang, itu bukan solusi bagus." Luke menjelaskan.

Perkataannya memang benar. Clare tidak sempat memperhatikan sekitarnya dan fokus pada monster yang mengejarnya, bahkan dia hampir membunuh Luke. Mengingat itu, dia semakin merasa bersalah. "Maaf ... Aku hampir membunuhmu."

"Pisau itu tidak akan menyakitiku walau kau tidak menghentikan pergerakanmu, tidak perlu terus minta maaf."

Clare sedikit terguncang. Bagaimana bisa Luke menghindari pisau yang jelas jelas sudah ada di depan matanya sedangkan tubuhnya terkunci? Clare tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika dia tidak menghentikan pergerakannya saat itu. Apa Luke benar benar menghindar? Dia tidak ingin memikirkannya lagi, itu hanya akan menambah rasa bersalahnya.

Mobil terus melaju cepat, tak terasa mereka telah sampai di markas utama tim mereka. Ini kali kedua Clare datang kesini, sebelum itu dia selalu berkeliaran tidak jelas diluar bersama teman temannya. Kali pertama dia datang, sehari setelah pesta musim panas selesai dan saat itulah mereka melaksanakan missi. Bangunan dengan dinding baja terlihat kokoh dan anti peluru, memang cocok untuk digunakan sebagai markas rahasia Neuvrost. Disinilah tempat kerja utama para penerima Missi, disana terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok lulusan Neuvrost Academy yang sudah lama menerima Missi, missi mereka lebih berat dibandingkan menangkap Monster dan harus keluar kota berkali kali. Kedua adalah kelompok Luke yang masih sekolah. Hanya Luke dan Louis saja yang akan lulus tahun ini.

Markas ini adalah markas pertemuan antara para rekan. Walau hanya ada beberapa anggota saja, tapi markas ini cukup besar hingga terkesan sepi. Hanya ada beberapa pekerja yang mondar mandir melakukan tugasnya. Clare dan Luke masuk kedalam melalui pintu akses sidik jari yang hanya didapatkan anggota Missi. Tempat yang terkesan modern, berbeda dengan sekolah yang klasik. Para pekerja markas menyapa mereka dengan hormat sebelum melanjutkan pekerjaannya. Mereka menuju lantai 10 menggunakan lift. Lantai 10 adalah lantai dimana tempat pribadi kelompok mereka.

Kesan sunyi menyelimuti mereka setelah sampai di lantai 10. Mereka berdua memasuki sebuah ruangan yang didalamnya terdapat sebuah ruangan yang tak kalah nyaman layaknya ruang bersantai. Tentu yang mendesain ruangan itu adalah Clare berdasarkan keputusan mereka, tidak ingin sesuatu yang terlalu formal.

Baru saja Luke membuka pintu, sudah disambut oleh rekan rekannya yang beranjak dari sofa dan berdiri di depan pintu dengan berbagai ekspresi.  Mereka berdua masuk kedalam. Ketika melihat Clare, spontan teman temannya berhamburan ke arah Clare untuk melihat keadaannya.

"Kau baik baik saja? Tidak terluka?" Zoya panik kemudian melihat luka lecet di tangan Clare. "Lihatlah, kau terluka. Kenapa tidak langsung diobati?"

"Sudahlah, aku lelah. Ini hanya luka kecil." Clare meyakinkan.

"Aku dengar kau melawan Vrochis sendiri. Kau tahu betapa paniknya kami mendengar kabar itu." Blaire melanjutkan.

"Kau melupakan senjatamu. Seharusnya kau membawanya agar dapat membunuh Vrochis." Jules juga ikut bicara.

"Hei, biarlah adik kecil mengganti pakaian terlebih dahulu. Lihatlah pakaiannya basah seperti itu, kalian tega?" Louis memperotes. Telinganya sudah panas sejak tadi mendengar ocehan mereka yang menggunung.

Clare langsung pergi ke ruang ganti. Disini mereka memang menyediakan pakaian masing masing dari rumah jika sewaktu waktu butuh ganti. Tempat mereka cukup besar dan lebih besar dari asrama, tempat itu juga merupakan asrama kedua mereka yang akan dipakai setelah lulus sekolah.

Immortal Witch ✓Where stories live. Discover now