Chapter 76 | The Wedding

10.9K 231 6
                                    

~Beautiful In White~

Shane Filan

.

.

.

'Semuanya terasa indah kalau dijalani dengan rasa syukur.'
__________________

Tiga bulan kemudian....

Tiga bulan kemudian

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Auristela melihat pantulan dirinya di dalam cermin

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Auristela melihat pantulan dirinya di dalam cermin. Bibirnya tersenyum lebar melihat pakaian yang dikenakannya sekarang. Tangannya mengangkat angkat gaun putih yang sedang dikenakannya. Gaun putih tanpa lengan dengan corak bunga mawar di pinggir pinggang, terlihat sangat indah di tubuh Auristela. Rambut coklat emasnya disanggul, bando dan anting mutiara menambah kesempurnaan penampilan Auristela.

"Sudah siap?" tanya Angela. Auristela membalikan tubuhnya menghadap Angela. Kepalanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Angela. "Ini bunga mawar putihnya." Auristela menerima buket bunga mawar putih yang diberikan Angela, setalah itu ibunya memakaikan Veil Wedding kepada Auristela. Setelah selesai, Angela mengantar Auristela keluar dari kamar dan menuju gedung Gereja.

Hari ini, Sean dan Auristela akan mengucap janji pernikahan. Sean dan Auristela akan bersatu dalam ikatan pernikahan. Sean dan Auristela akan menempuh hidup baru.

Sean sudah menunggu Auristela di Altar, dengan balutan jas berwarna hitam. Selama ini, Sean tidak pernah merasa setegang ini! Bahkan saat nyawannya hampir hilang, Sean tidak merasa setegang ini. Jantungnya tambah berdetak kencang saat melihat Auristela mulai masuk ke dalam gedung Gereja. Auristelanya tampak sangat cantik dengan balutan gaun berwarna putih. Sean benar-benar grogi hingga mulutnya tidak bisa berkata kata lagi. Matanya mulai berkaca kaca menatapi Auristela. Auristelanya bagai bidadari.

Auristela menatap Sean saat sudah sampai di gedung Greja. Auristela segera menarik napasnya dalam, lalu mulai melangkah maju menuju Altar. Auristela berjalan sendiri menuju Altar. Seharusnya Dover yang menemani Auristela menuju Altar, namun kembali lagi ke dalam kenyataan. Dover sudah tidak ada di dunia ini. Auristela juga tidak memiliki paman atau siapa pun yang bisa menggantikan Dover. Ayahnya pasti sedang menyaksikan pernikahannya di atas sana. Pasti Dover sedang tersenyum bahagia melihat Auristela begitu cantik dalam balutan gaun putih.

Arco Iris | TAMATOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz