Chapter 33 | Perayaan

3K 155 0
                                    

~Golden~

Harry Styles

.

.

.

'Walau kejam, Sean tetap beperilaku seperti malaikat.'
_________________

Dengan penuh luka memar disekujur tubuh, Auristela berjalan dengan lemas masuk ke dalam rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan penuh luka memar disekujur tubuh, Auristela berjalan dengan lemas masuk ke dalam rumahnya. Hari yang benar-benar menguras tenaga! Kehadirannya disambut senyum hangat oleh Angela dan juga Dover. Auristela membalas senyum mereka tak kalah hangat.

"Mau aku obati lagi?" tawar Angela. Auristela menggelengkan kepalanya—menolak tawaran Angela. "Tidak usah. Luka ini tidak terlalu parah seperti luka kemarin," jawab Auristela lembut.

Dover beranjak dari sofa untuk menghampiri Auristela. Pria itu tersenyum manis kepada Auristela. "Sepertinya saatnya membiarkanmu memilih apa yang kau inginkan, Bella. Maaf terlalu keras kepadamu," ujar Dover yang membuat Auristela bingung.

Auristela menatap aneh ayahnya. Ada apa ini? Tidak seperti biasanya Dover bertingkah seperti ini. "Tidak apa Dad. Aku mengerti." Dover mengusap lembut pipi Auristela. Bibirnya tersenyum lembut kepada Auristela. "Kau boleh pergi jika mau." Ucapan Dover membuat Auristela mengernyit bingung. Ada apa dengan ayahnya? Kenapa sangat membingungkan? "Maksudmu?" bingung Auristela.

"Jika kau mau pergi kesuatu tempat, aku akan mengizinkanmu. Tanpa pengawalan atau apa pun itu. Aku yakin kau bisa menjaga dirimu sendiri dari musuh-musuh ku, Bella," jelas Dover. Auristela menatap Dover penuh keterkejutan. Tidak, tidak! Apa ia sedang bermimpi? "Astaga!" Auristela menatap Dover tidak percaya. Kedua tangannya langsung memeluk senang tubuh Dover. "Tapi kau harus tetap berlatih. Aku sendiri yang akan melatihmu nanti. Aku tidak main-main meniali hasil latihanmu, Bella," ucap Dover tegas.

"Sudah cukup berpelukannya. Apa kalian tidak lapar?" sela Angela, membuat pelukan Auristela dan Dover terputus. "Ini sudah terlalu malam untuk makan malam," balas Auristela. "Lalu? Aku tidak peduli dengan itu," ujar Dover santai.

"Baikla, tapi aku ingin mandi dulu," ucap Auristela, lalu langsung melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga.

"Baikla, tapi aku ingin mandi dulu," ucap Auristela, lalu langsung melangkahkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now