Chapter 54 | Keributan Didalam Club

3.1K 133 0
                                    

~Crying In The Club~

Camila Cabello

.

.

.

'Aku baru menyadari sesuatu, kalau tidak seharusnya aku memaksakan apa yang bukan milikku.'
_______________

"Hi you! Don't touch her, she is with me. So you can go!"

Athena langsung melepas paksa tangan pria itu dengan kasar. Matanya menatap pria itu tidak suka. "Jaga dirimu. Kau lihat orang-orang dalam ruangan itu? Ah! Pasti tidak kelihatan ya. Memang ruangan itu tidak bisa dilihat dari luar, tapi mereka yang berada di dalam bisa melihat apa yang ada di luar. Kau menyentuhnya makan umurmu akan dipercepat!"

"Aku tidak bodoh sepertimu pirang!" bentak pria itu.

"Bentak dan ucapankan pirang sekali lagi, maka kau benar-benar akan mati!" Albert berjalan menghampiri pria itu. Tangannya melingkar mesra di pinggang Athena. "Kau keluar dari sini dan jangan pernah kembali!" usir Albert. Mata keduanya mengadu saling memancarkan ketidaksukaan. Dengan muka memerah, pria itu pergi.

"Lepaskan tanganmu dari pinggangku, berengsek! Seenaknya kau menyentuhku!" Athena langsung menghempaskan tangan Albert yang melingkar di pinggangnya. Albert mengangkat kedua tangannya bagai seorang yang ditodong pistol. Bibirnya ia naik turunkan. "Have fun! Aku pergi dulu ya!" ucap Albert, lalu pria itu berjalan menjauh, dan sepertinya Albert menuju tempat yang tadi ditunjuk oleh Sean.

"Aku sudah menyewa tempat di lantai dua. Mau ke sana?" Auristela menganguk menyetujui. Keduanya berjalan menaiki tangga kaca bercahaya putih kebiruan. Di dekat tangga tersebut ada dua kursi berserta meja di tengahnya. Athena mengajak Auristela untuk duduk.

Pelayan datang dan menuangkan sebotol martini di masing-masing gelas Auristela dan Athena. Setelah pelayan itu pergi, Athena membuka pembicaraan. "Maaf atas kesalahan kemarin-kemarin. Aku baru menyadari sesuatu, kalau tidak seharusnya aku memaksakan apa yang bukan milikku, tidak seharusnya aku paksakan untuk menjadi milikku. Tidak seharusnya aku mengubah garis takdir."

Auristela membalas genggaman tangan Athena. Bibirnya tersenyum manis. Lega rasanya jika keadaan kembali membaik. Kembali seperti seharusnya. "Bukan masalah. Anggap saja angin lalu."

Athena tersenyum. Keduanya saling memandang, lalu tertawa lepas. Auristela dan Athena berdiri dan saling berpelukan. Athena melepas pelukannya pada Auristela. Tangannya mengambil gelas yang berisi martini. Kakinya melangkah mendekati pagaran tangga. Sembari meneguk minumannya, mata Athena menatap ke lantai bawah, memandang orang-orang yang sedang menari heboh di dance floor, dan juga orang-orang yang memenuhi wanita yang sedang menari sensual di tiang.

"Hei Auristela! Bukankah mengasikan jika kita ikut bergabung ke dance floor? Lalu menari nari ditiang itu?!" tanya Athena.

"Hei Auristela! Bukankah mengasikan jika kita ikut bergabung ke dance floor? Lalu menari nari ditiang itu?!" tanya Athena

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now